IAIN Cirebon – Jurusan Tadris Bahasa Indonesia FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon menggelar Kuliah Umum yang menghadirkan Dr. Hj. Herawati, S.S., M.A., Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, sebagai narasumber utama. Kegiatan ini menyoroti keberadaan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) yang semakin mencuat dalam arena pendidikan global. Sabtu, (02/12/2023).
Antusiasme yang kian meningkat terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia bagi non-penutur asli menjadi sorotan utama dalam sesi kuliah umum ini. Dr. Hj. Herawati, sebagai narasumber, membagikan wawasannya terkait pertumbuhan signifikan jumlah lembaga penyelenggara program BIPA di berbagai negara. Data hingga akhir tahun 2020 mencatat adanya 355 lembaga di 41 negara dengan total 72.746 pembelajar.
Dengan suara yang penuh semangat, Dr. H Saifuddin, M.Ag, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, menghadirkan sorotan yang menarik dalam sambutannya pada kegiatan Kuliah Umum Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA).
“Dalam era globalisasi saat ini, keberadaan Program Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing menjadi jendela penting bagi pemahaman mendalam terhadap kekayaan budaya dan keberagaman bahasa Indonesia,” ucapnya dengan penuh keyakinan.
Masih dalam sambutannya, Dr. H Saifuddin menekankan pentingnya peran BIPA sebagai alat untuk memperluas jangkauan budaya Indonesia di kancah internasional. Ia menyoroti bahwa BIPA bukan hanya sekadar pembelajaran bahasa, tetapi juga sebuah investasi dalam diplomasi budaya yang mempererat hubungan antarnegara.
“Dengan beragam program dan inovasi di bidang pendidikan bahasa, kita berada dalam posisi yang tepat untuk menjembatani pemahaman dan hubungan antarbangsa melalui kekuatan bahasa Indonesia,” ujarnya, mencerminkan komitmen IAIN Syekh Nurjati Cirebon dalam mengembangkan pendidikan yang berbasis pada kekayaan budaya dan keilmuan.
Sambutannya memberi nuansa pentingnya peran BIPA sebagai jembatan membangun kesadaran akan keberagaman bahasa dan budaya, serta bagaimana hal ini akan mengukuhkan posisi Indonesia di panggung global.
Sementara itu, menurut Tato Nuryanto, M.Pd., Ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia IAIN Syekh Nurjati Cirebon, fenomena ini menjadi bukti konkret dari komitmen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Luar Negeri untuk mengangkat Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional dan sebagai salah satu instrumen penting dalam diplomasi budaya.
“Dalam kerangka pembelajaran global dan peningkatan peran diplomasi budaya, keberadaan BIPA tidak hanya menjadi wadah untuk mempelajari bahasa, tetapi juga jendela yang memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia,” ungkap Tato.
Kuliah umum ini memberikan perspektif baru tentang pentingnya BIPA dalam menghadirkan peran Indonesia di mata dunia melalui keberagaman bahasa dan budaya. Dengan narasumber yang berkompeten dan berpengalaman, para peserta diajak untuk memahami peran strategis Bahasa Indonesia dalam memperkuat jaringan kerja sama internasional dan memperluas cakrawala budaya bangsa.