Bersama Rektor, FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Siap Jadi Motor Mutu Pendidikan Islam Digital dalam Swakelola Program NGOPI Kemenag RI

UIN Siber Cirebon (Jakarta) – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menegaskan komitmennya sebagai penggerak mutu pendidikan Islam di era digital dalam forum strategis Rapat Koordinasi Nasional Program NGOPI (Ngobrol Pendidikan Islam) yang digelar Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) bersama Pusat Penjaminan Mutu Pendidikan Islam (Pusdiklat Pendis) Kementerian Agama RI.

Rapat yang berlangsung selama dua hari di Hotel Mercure, Jakarta, pada 22–23 Juli 2025, ini dibuka langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Suyitno, M.Ag., serta diikuti lebih dari 24 PTKIN pelaksana yang tersebar di 17 provinsi. Kegiatan tersebut mengusung tema: “Implementasi Program Peningkatan Mutu Pendidikan Islam”, yang menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat daya saing PTKIN.

UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Tunjukkan Kepemimpinan Strategis

Kehadiran Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., didampingi Dekan FITK, Dr. H. Saifuddin, M.Ag., menjadi penegasan bahwa kampus ini tidak hanya sebagai pelaksana, tetapi sebagai pionir dalam integrasi digitalisasi mutu pendidikan Islam.

“UIN Siber siap menjadi laboratorium nasional untuk tata kelola pendidikan Islam berbasis teknologi. Partisipasi kami dalam Program NGOPI adalah bentuk konkret dari peran kepemimpinan akademik berbasis inovasi digital,” ungkap Prof. Aan Jaelani dalam sesi diskusi panel.

Melalui mekanisme Swakelola Tipe II, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dipercaya untuk mengelola kegiatan NGOPI secara langsung dan akuntabel—mulai dari penyusunan KAK dan RAB, hingga pelaporan dan pertanggungjawaban sesuai regulasi terbaru PMK Nomor 62 Tahun 2023. Tata kelola ini mendorong efisiensi, transparansi, serta memberi ruang kreativitas akademik yang lebih besar di tingkat PTKIN.

FITK: Akar Inovasi untuk Mutu Pendidikan Islam

Dekan FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Saifuddin, menyampaikan bahwa era digital menuntut model pendidikan Islam yang lebih transformatif. Oleh karena itu, FITK hadir bukan hanya menjalankan program, tetapi menciptakan model-model baru pembelajaran, riset, dan pengabdian yang berbasis teknologi dan kebutuhan zaman.

“Kami di FITK berkomitmen mengembangkan pendekatan pembelajaran berbasis AI, microlearning, serta platform terbuka untuk memperluas akses, termasuk lewat program NGOPI,” tegasnya.

Program NGOPI juga dianggap sebagai instrumen strategis dalam memperkuat kapabilitas SDM, kualitas kurikulum, serta mendorong kolaborasi antara akademisi, praktisi, dan masyarakat dalam ekosistem pendidikan Islam yang berkelanjutan.

Menuju Ekosistem Pendidikan Islam yang Kompetitif

Rapat koordinasi ini menjadi arena sinergi antar PTKIN untuk membangun ekosistem mutu pendidikan Islam yang responsif terhadap tantangan global. Dengan orientasi pada keberlanjutan dan kolaborasi, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon memposisikan dirinya sebagai garda depan transformasi pendidikan Islam nasional—mengusung pendekatan yang tidak hanya digital, tetapi juga partisipatif, terukur, dan adaptif.

Program NGOPI yang dijalankan melalui Swakelola Tipe II juga menjadi bagian dari penguatan peran PTKIN dalam pembangunan sumber daya manusia unggul dan berdaya saing global.

Program NGOPI Kemenag RI merupakan inisiatif strategis yang mengintegrasikan pendekatan dialog, pelatihan, dan tata kelola pendidikan Islam berbasis mutu. UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menjadi satu dari sedikit kampus yang memanfaatkan potensi digital sepenuhnya dalam implementasi program ini. Sebuah langkah maju bagi wajah pendidikan Islam masa depan.