
UIN Siber Cirebon – Sebanyak 3.000 mahasiswa lintas jurusan Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon atau Cyber Islamic University (CIU), larut dalam kekhusyukan suasana spiritual manasik haji-umroh yang diselenggarakan oleh Ma’had Al Jami’ah, Minggu (25 Juli 2025). Kegiatan tahunan yang dipimpin langsung oleh Direktur Ma’had Al Jami’ah, Dr. Muhsin Riyadi, M.Ag., ini menghadirkan simulasi pelaksanaan ibadah haji-umroh layaknya ribuan jamaah haji di tanah suci Arab Saudi.
Dengan penuh dedikasi dan semangat dakwah, Dr. Muhsin Riyadi berhasil menghidupkan suasana Arafah, Muzdalifah, dan Mina secara mendalam dan menyentuh kalbu. Ia menegaskan bahwa kegiatan manasik ini bukan sekadar pelatihan ritual, melainkan perjalanan ruhani yang sarat makna dan kesakralan.
“Manasik ini bukan sekadar simulasi teknis, tapi bekal spiritual yang hakiki ketika Allah SWT memanggil kita menjadi tamu-Nya di Tanah Suci. Setiap peserta harus memahami, menghayati, dan merasakan ruh ibadah haji-umroh,” ujar Dr. Muhsin dengan penuh ketegasan.
Simulasi Penuh Makna: Dari Wukuf di Arafah hingga Tawaf di Masjidil Haram
Rangkaian kegiatan dimulai dari prosesi Wukuf di Arafah, lengkap dengan khutbah wukuf dan doa bersama. Para peserta kemudian menjalani mabit di Muzdalifah, bermalam seraya berdzikir dan mengumpulkan batu kerikil untuk lempar jumrah. Selanjutnya, suasana Mina pun dihadirkan, di mana mahasiswa menjalani melontar jumrah, melakukan tahallul, serta thawaf, sa’i, dan tahallul kedua.
Suasana penuh hikmat mengiringi setiap tahapan manasik. Para peserta bahkan disimulasikan masuk ke Masjidil Haram melalui Baabussalam dan melakukan thawaf mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 putaran.
Dr. Muhsin: “Haji Itu Arafah”
Mengutip sabda Nabi SAW: “Al-Hajju ‘Arafah,” Dr. Muhsin menekankan pentingnya wukuf di Arafah sebagai inti ibadah haji. “Tanpa wukuf di Arafah, maka hajinya tidak sah. Inilah mengapa kami sangat serius menghadirkan nuansa sakral wukuf dalam manasik ini,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa ibadah haji adalah panggilan Allah SWT yang wajib bagi yang mampu, sebagaimana firman-Nya dalam QS Ali Imran ayat 97:
“وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا ۚ”
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.”
Satop Armuzna Disimulasikan, Edukasi Jamaah Disempurnakan
Dalam kegiatan ini, Dr. Muhsin juga menyisipkan simulasi pelayanan jamaah oleh Satop Armuzna (Satuan Operasional Arafah, Muzdalifah, Mina), yang memberikan edukasi praktis bagi peserta agar tidak bingung saat kelak benar-benar berangkat ke tanah suci.
Para tutor manasik yang terlibat juga mengalami pengalaman spiritual yang mendalam, tidak hanya bertugas membimbing tetapi turut terlibat secara emosional dan religius dalam setiap tahapan ibadah.
CIU Jadi Role Model Pendidikan Ibadah Virtual-Realistik
Keberhasilan kegiatan ini semakin menegaskan peran UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon (CIU) sebagai pionir pendidikan tinggi Islam berbasis teknologi yang tetap mengakar kuat pada tradisi dan nilai-nilai Islam. Dr. Muhsin Riyadi berharap agar setiap peserta menjadikan pengalaman ini sebagai “bekal ruhani dan mental” untuk menjawab panggilan Allah di masa mendatang.
“CIU bukan hanya mendidik intelektual, tapi juga menanamkan keimanan dan pengalaman ruhani yang otentik. Inilah kontribusi nyata Ma’had Al Jami’ah dalam mencetak generasi Islam yang siap lahir batin,” pungkasnya.