
UIN Siber Cirebon — Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal luas sebagai Cyber Islamic University (CIU), secara resmi melepas ribuan mahasiswanya untuk mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2025. Acara pelepasan ini digelar penuh semangat dan inspirasi, menandai komitmen UIN SSC dalam melahirkan generasi muda yang siap mengabdi kepada masyarakat dan berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.(11/07).
Dalam sambutannya, Dr. Budi Manfaat, M.Si., Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat LP2M, menjelaskan bahwa KKN tahun ini terdiri dari dua skema utama: KKN Konvensional dan KKN Digital. KKN Konvensional masih menjadi primadona dengan jumlah peserta mencapai 2.279 mahasiswa, yang akan diterjunkan langsung ke desa-desa di 17 kecamatan Kabupaten Cirebon selama 40 hari. Sementara itu, KKN Digital yang saat ini masih dalam proses pendaftaran hingga 15 Juli 2025, telah diminati oleh sekitar 500 mahasiswa.
“KKN bukan hanya agenda akademik, tetapi bentuk nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat, sebagai hasil pembelajaran selama di kampus. Kami berdoa semoga program ini berjalan lancar, penuh keberkahan, dan menjadi jalan bagi kemaslahatan umat,” tutur Dr. Budi.
Suasana semakin khidmat saat Ketua Senat UIN SSC, Prof. Dr. H. Dedi Djubaedi, M.Ag., memberikan wejangan penuh makna. Ia menekankan pentingnya tiga aspek kunci dalam berinteraksi dengan masyarakat: Human Communication, Human Relations, dan Human Connection.
“Mahasiswa KKN harus mampu menjadi warna baru bagi masyarakat sejak hari pertama. Jadilah ‘dokter kehidupan’ yang mampu menyembuhkan luka-luka sosial yang tersembunyi di balik wajah masyarakat,” pesan Prof. Dedi.
Beliau juga mengajak mahasiswa untuk memahami lima luka batin masyarakat: penolakan, pengabaian, penghinaan, pengkhianatan, dan ketidakadilan, sebagai titik masuk pengabdian yang lebih humanis dan transformatif.
Sementara itu, Rektor UIN SSC, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menyampaikan sambutan visioner tentang pentingnya membangun jejaring digital dalam tiga ranah utama: ekonomi, sosial, dan budaya. Ia menggarisbawahi bahwa KKN kali ini merupakan langkah konkret universitas dalam mendukung 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
“KKN UIN SSC harus tampil sebagai model KKN masa depan: terdokumentasi dengan baik, terbuka, dan dapat dipelajari masyarakat luas. Kita bukan sekadar mengirim mahasiswa, tetapi menginisiasi perubahan sosial,” ujar Prof. Aan.
Beliau juga menekankan pentingnya desain program KKN yang matang, dari perencanaan hingga dokumentasi proses, sebagai bagian dari pembelajaran bersama masyarakat yang bisa diwariskan sebagai praktik baik (best practice) nasional.
Acara puncak ditandai dengan pelepasan simbolis mahasiswa KKN oleh Rektor UIN SSC, yang mengenakan jas almamater sebagai simbol penguatan identitas dan tanggung jawab intelektual mahasiswa.
Dengan semangat pengabdian, kolaborasi, dan inovasi, KKN UIN SSC 2025 diharapkan mampu menciptakan dampak positif yang nyata, bukan hanya bagi masyarakat, tetapi juga sebagai bagian dari branding kampus sebagai pelopor Cyber Islamic University di Indonesia.