
UIN Siber Cirebon (Kedungdalem) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 60 Kanaka Bhumi Reksa menggelar rangkaian Workshop bertema “Dari Limbah Jadi Berkah: Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Minyak Jelantah” di tiga dusun Desa Kedungdalem. Kegiatan ini menjadi salah satu program unggulan yang memadukan edukasi keterampilan, inovasi ramah lingkungan, dan peluang usaha lokal.
Workshop dimulai pada Jumat, 1 Agustus 2025 pukul 16.00 WIB di RW 02 Dusun 1, berlanjut keesokan harinya di RW 05 Dusun 2 pada pukul 16.00 WIB, dan ditutup di RW 08 Dusun 3 pada malam hari pukul 19.00 WIB. Setiap pelaksanaan bertempat di ruang terbuka desa, menghadirkan suasana belajar yang akrab dan penuh interaksi antara mahasiswa dan warga.
Ketua Kelompok 60, Reffa Rachma Nugraha, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya mengajarkan keterampilan teknis pembuatan lilin, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan bahaya pembuangan minyak jelantah sembarangan. “Minyak jelantah yang terbuang bisa mencemari lingkungan. Dengan diolah menjadi lilin aromaterapi, limbah tersebut justru menjadi produk bernilai jual,” ujarnya.
Dalam sesi materi, mahasiswa KKN memaparkan manfaat lilin aromaterapi, potensi pasar, serta peluang usaha berbasis kreativitas lokal. Peserta, yang terdiri dari ibu-ibu PKK, bapak-bapak, hingga pemuda desa, kemudian langsung mempraktikkan pembuatan lilin mulai dari penyaringan minyak, pencampuran bahan pengeras, pemberian warna, hingga penambahan aroma wangi.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh antusiasme. Warga terlihat bersemangat berdiskusi dan saling membantu dalam proses pembuatan. Hasilnya, lilin aromaterapi buatan warga memiliki kualitas yang tak kalah dengan produk komersial, bahkan lebih unik karena dihasilkan dari bahan daur ulang.
Kepala Desa Kedungdalem, Warna, S.I.Kom, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif ini. “Program ini sangat bermanfaat, karena selain membantu mengurangi limbah, juga membuka peluang usaha baru untuk warga,” tuturnya.
Dosen Pembimbing Lapangan, Dra. Hj. Mukhlisoh, M.M.Pd., menambahkan bahwa kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat merupakan kunci terciptanya desa kreatif, produktif, dan ramah lingkungan.
Melalui kegiatan ini, KKN Kelompok 60 berharap keterampilan yang diajarkan dapat dimanfaatkan warga untuk memulai usaha rumahan berkelanjutan, sehingga mampu memperkuat kemandirian ekonomi sekaligus mendukung upaya pelestarian lingkungan di Desa Kedungdalem.