Dari Limbah Jadi Manfaat: KKN Kelompok 32 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi dari Jelantah di Desa Suci

UIN Siber Cirebon (Mundu, Suci) – Upaya kreatif mengelola limbah dapur dilakukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 32 Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon melalui Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Berbahan Minyak Jelantah. Kegiatan ini berlangsung pada Minggu (3/8/2025) pukul 09.00 hingga 12.00 WIB di Balai Desa Suci, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon.

Program ini merupakan bentuk komitmen mahasiswa dalam mendukung pengelolaan sampah rumah tangga agar bernilai guna. Minyak jelantah, yang sering kali dibuang sembarangan, diketahui dapat merusak ekosistem baik di perairan maupun daratan. Melalui pelatihan ini, mahasiswa mengedukasi masyarakat tentang cara sederhana dan kreatif memanfaatkan limbah dapur menjadi produk bernilai estetika dan ekonomis berupa lilin aromaterapi.

Edukasi Ramah Lingkungan, Solusi Ekonomi Kreatif

Ketua Kelompok 32, Prabowo Sulaeman, menjelaskan bahwa pelatihan ini bukan sekadar praktik membuat lilin, tetapi juga bentuk edukasi untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap limbah rumah tangga.

“Minyak jelantah yang semula dianggap sampah, kini bisa disulap menjadi produk bermanfaat dan bernilai jual. Kami ingin masyarakat melihat bahwa pengelolaan limbah bisa mendatangkan peluang ekonomi sekaligus menjaga lingkungan,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh ibu-ibu rumah tangga dan pemuda desa dengan penuh antusias. Peserta mendapatkan materi mulai dari proses penyaringan minyak jelantah, pencampuran bahan, pemberian aroma, hingga teknik mencetak lilin.

Dukungan dari Pemerintah Desa dan Akademisi

Kusen, Kuwu Desa Suci, menyampaikan apresiasi atas inovasi mahasiswa KKN dalam membantu masyarakat menciptakan solusi sederhana bagi masalah limbah.

“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini. Selain ramah lingkungan, ide ini bisa membuka peluang usaha rumahan bagi warga,” kata Kusen.

Sementara itu, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Aan Mohamad Burhanudin, M.A., menilai program ini sejalan dengan isu keberlanjutan dan pemberdayaan ekonomi lokal.

“Pemanfaatan limbah menjadi produk bernilai guna adalah wujud pengabdian yang aplikatif. Mahasiswa tidak hanya hadir memberi edukasi, tetapi juga menciptakan dampak nyata di masyarakat,” tegasnya.

Manfaat Ganda: Estetika dan Ekonomi

Lilin aromaterapi hasil karya peserta memiliki tampilan menarik dengan aroma menenangkan, sehingga berpotensi dikembangkan sebagai produk UMKM. Melalui pelatihan ini, warga diharapkan mampu mengurangi pencemaran lingkungan dan memanfaatkan potensi ekonomi dari limbah rumah tangga.

Program ini menjadi contoh bagaimana kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat berjalan beriringan, menghadirkan solusi yang sederhana namun berdampak luas.