Senat Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan Sidang Senat Terbuka dalam rangka kegiatan Diesnatalis IAIN SNJ Cirebon ke 56 bertempat di aula gedung pascasarjana dengan menerapkan prokes. Kegiatan tersebut diawali dengan prosesi yang melibatkan semua unsur pimpinan dengan pakaian khsusus dan dikawal pasukan Menwa memasuki ruang disnatalis. Kemudian acara dibuka langsung oleh Ketua Senat Institut, dan kemudian dilanjut mendengarkan pidato yang disampaikan langsung oleh Dr. H. Sumanta, M.Ag. (Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon). Dalam kegiatan tersebut juga menampilkan penambilan musikal hadits yang merupakan juara II pada IPPBMM di Yogyakarta. Kamis (12/8/2021)
Dalam pidatonya, Sumanta mengingatkan bahwa diesnatalis ini sebagai sebuah refleksi dari perjalanan IAIN Cirebon. Di mana perjalanan masa lalu, kata Sumanta, adalah merupakan pijakan untuk melangkah ke masa depan. “Ya, diesnatalis ini adalah sebuah refleksi, tapi kegiatannya kita gelar secara sederhana karena PPKM. tetapi dari sini kita ingin mengambil hikmah secara mendalam dari acara disnatalis, juga untuk menumbuhkan kesadaran sejarah, menghargai perjuangan para pendiri IAIN Cirebon. Inilah yang ingin kita lakukan sebagai refleksi diesnatalis.“
Terkait tema yang diangkat, Rektor Sumanta menyampaikan, bahwa memang yang dikedepankan lembaga itu adalah mutu, dan dengan mutu ini supaya lembaga bisa berkompetisi, bisa berbicara di tingkat lokal, nasional maupun global, karena mutu itulah yang menjadi identitas dan eksistensi sebuah lembaga. Harapannya, dengan diesnatalis ini seluruh civitas akademika IAIN Cirebon muncul kesadaran secara kolektif untuk bisa bersama-sama mengawal mutu, yakni mutu lembaga, mengawal pengembangan lembaga, di mana tahun-tahun sekarang ini kita tengah dihadapkan pada dua transformasi yakni transformasi kelembagaan dari institut menuju universitas dan pelayanan keuangan dari Satker PNBP menuju Badan Layanan Umum (BLU). “Internal stakeholder bisa mengawal bersama-sama, yakni mengawal lembaga, baik dalam pengembangan mutu maupun pelayanan, sehingga ini mewujudkan IAIN Cirebon sebagai PTKIN yang unggul” Beliau juga menyampaikan sejarah IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada Pidatonya, pidato beliau menitikberatkan pada sejarah berdirinya IAIN Cirebon hingga para pendirinya. “Jangan lupakan sejarah, karena penuh proses dan perjuangan dalam perjalanan sejarah berdirinya lembaga ini.“
Sementara itu, Wakil Rektor III, Dr. Ilman Nafi’a, M.Ag menjelaskan bahwa kegiatan diesnatalis ini sesungguhnya banyak, namun karena terkendala dengan pandemi covid 19, kegiatan dirancang sedemikian rupa dengan tetap menjalankan prokes yang ketat dan dilaksanakan pasca kegiatan diesnatalis. “Diesnatalis ini sebenarnya puncak dari seluruh kegiatan, tetapi kita balik, karena masih dalam kondisi pandemi covid 19, kegiatan dilaksanakan setelah acara diesnatalis.“
Beliau juga menjelaskan, pada acara diesnatalis IAIN SNJ Cirebon ke 56 ini, sistemnya blanded, yakni ada yang offline dan online dan dengan tetap menjalankan prokes. Beliau mengupas tema yang diangkat dalam kegiatan diesnatalis. Menurutnya, IAIN komit terhadap bagaimana kampus menjadi lembaga yang unggul, sehingga bagaimana mewujudkan IAIN SNJ Cirebon menjadi Perguruan Tinggi Islam yang unggul, dan seluruh kegiatannya dirancang untuk mewujudkan ini. “Baik mahasiswa, dosen dan karyawanan serta lainnya diarahkannya kesana, yakni mewujudkan IAIN SNJ Cirebon menjadi Perguruan Tinggi Islam yang unggul.” Dalam kegiatan diesnatalis ini, terdapat sejumlah kegiatan yang sudah disiapkan, dan yang paling dekat ini rencana akan ada vaksinasi yang bekerjasama dengan pihak kepolisian, kemudian donor darah, kemudian festival seni budaya dan penelitian mahasiswa, pekan olah raga dan seni dosen dan karyawan, saresehan alim ulama se wilayah 3 Cirebon, dan terakhir ziarah ke makam para mantan pimpinan IAIN Cirebon sekaligus istigosah.