
UIN Siber Cirebon (Kemenag) — Pendidikan tidak semata-mata bertujuan mencetak generasi cerdas secara akademik, tetapi juga membentuk insan berkarakter dan penuh kasih sayang. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., dalam forum ramah tamah, refleksi, dan konferensi pers bersama media di Pendopo Bupati Cirebon, Rabu (27/8/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Amien menegaskan pentingnya penerapan Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) sebagai terobosan pendidikan yang lebih humanis.
“Sesungguhnya tidak sulit menerapkan kurikulum berbasis cinta. Ekosistemnya sudah terbentuk, mulai dari madrasah hingga perguruan tinggi. Tinggal bagaimana evaluasi dan perbaikan terus dilakukan agar KBC bisa berjalan lebih baik ke depan,” ujarnya.
Tiga Pilar KBC: Tuhan, Sesama, dan Lingkungan
Lebih jauh, Prof. Amien menjelaskan bahwa KBC dibangun atas tiga pilar utama: cinta kepada Tuhan, cinta kepada sesama, dan cinta kepada lingkungan. Menurutnya, pendekatan ini akan melahirkan generasi yang tidak hanya unggul dalam pengetahuan, tetapi juga berakhlak mulia, peduli, dan mampu menjaga keberlangsungan hidup.
“Kurikulum berbasis cinta ini bukan sekadar konsep, tetapi nilai yang harus menginternalisasi dalam jiwa peserta didik. Jika cinta menjadi landasan, maka pendidikan akan melahirkan manusia yang beradab,” imbuhnya.
Apresiasi untuk UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Dirjen Pendis juga mengapresiasi langkah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dinilainya adaptif dalam menghadirkan inovasi digital untuk memperluas akses pendidikan Islam.
“UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon patut diapresiasi karena terus memberi solusi dan membuka jalan baru dalam menghadirkan pendidikan Islam di era digital,” tegasnya..
Integrasi dengan Deep Learning
Prof. Amien menyinggung pentingnya sinergi antara pendekatan deeplearning yang sedang dikembangkan di pendidikan dasar dan menengah dengan KBC.
“Jika deeplearning dan KBC bisa diintegrasikan, maka kita akan memiliki generasi unggul yang kritis sekaligus berjiwa penuh cinta kasih. Inilah fondasi membangun bangsa yang beradab,” tegasnya.
Momentum Transformasi Pendidikan
Forum yang berlangsung dalam suasana hangat ini menjadi ruang refleksi bersama sekaligus momentum memperkuat komitmen transformasi pendidikan Islam di Indonesia. Hadirin sepakat bahwa penerapan KBC dapat menjadi jawaban atas tantangan zaman, sekaligus meneguhkan kembali peran pendidikan sebagai jalan untuk mencetak generasi yang cerdas, berkarakter, dan berperadaban.