UIN Siber Cirebon (Depok) – Himpunan Mahasiswa Filsafat (HIMAFIL) Fakultas Ushuluddin Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon bersama HMPS AFI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Komunitas Mahasiswa Filsafat (KOMAFIL) Universitas Indonesia menyelenggarakan acara diskusi publik terbuka dengan tema “Masyarakat yang Ideal Menurut Filsafat Barat dan Islam”. Diskusi publik dilaksanakan di Auditorium Gedung IV Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) Universitas Indonesia. Selasa, (11/06/2024).
Ada empat narasumber pada diskusi publik tersebut; pertama, Dr. Harsawibawa Albertus, M.Hum Dosen Universitas Indonesia, kedua, Dr. Rizky Yazid, M.Ag Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, ketiga, Wawan Hendrawan M.Ag Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dan keempat, Dr. Andri Azis Putra, LC. M.Phil Dosen Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Acara diskusi publik tersebut diwarnai dengan penampilan Mahasiswi AFI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan menampilkan sebuah tarian yang bernama “Asmarandana”. Disini, HIMAFIL mengingatkan kembali bahwa Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya. Rintikan hujan juga menemani hangatnya sesi diskusi publik yang diselenggarakan dengan baik, oleh karenanya, tercetus sebuah pepatah dari Vipaldi Desta (Ketua Umum HIMAFIL) dalam sambutannya ; “hujan itu pertanda kebaikan, hujan adalah cara bumi dihidupkan oleh langit”. Beliau juga memiliki harapan bahwa forum diskusi ini bukan hanya diisi mengenai perdebatan konsep atau teori mana yang paling baik dan ideal tetapi ingin mengajak kepada peserta forum untuk menyelesaikan persoalan kenapa kata ideal hari ini tidak cocok jika disandingkan dengan masyarakat Indonesia.
Diskusi Publik yang di moderatori oleh Fabian Nathanael dari pihak Universitas Indonesia, dibuka langsung dengan komentar tajam mengenai salah satu program kerja yang ditawarkan oleh salah satu calon dan wakil presiden 2024. Beliau juga menengahi bahwa setiap orang itu mempunyai pandangan tersendiri mengenai reaksi terhadap isu sosial dan bagaimana masyarakat itu dijalankan.
Ada empat proyeksi pembahasan dalam diskusi tersebut; pertama, Dr. Harsawibawa Albertus, M.Hum, Dosen Universitas Indonesia membahas “Dari Masyarakat yang Ideal menjadi Utopia: Sebuah Pemikiran Barat”, kedua, Dr. Rizky Yazid, M.Ag, Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam pemaparannya beliau membahas pemikiran George Berkeley tentang masyarakat pencerahan (Berkeley on Enlightenment Society), ketiga, Wawan Hendrawan M.Ag, yang juga Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam pemaparannya beliau membahas “Politik Kebahagiaan Al-Farabi tentang Masyarakat Ideal”, kemudian yang terakhir adalah narasumber dari Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon yaitu Dr. Andri Azis Putra, LC. M.Phil, dalam pemaparannya beliau membahas kesadaran politik eskatologis (Teologi Politik) sebagai dasar pemastian kesejahteraan masyarakat Indonesia di Era Digital.
Terjadi pertukaran gagasan yang produktif tentang masyarakat ideal di dalam forum. Diskusi tersebut juga dapat memicu para mahasiswa dan masyarakat untuk menggali pemahaman yang lebih dalam tentang nilai-nilai universal yang mendasari pembentukan masyarakat ideal. Dengan demikian, dapat terbentuk pemahaman yang lebih komprehensif dan inklusif tentang bagaimana sebuah masyarakat yang seharusnya direalisasikan, menggabungkan nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, kebebasan, dan spiritualisasi.