Dosen AFI Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Berbagi Kearifan Lokal di Workshop Internasional USIM

UIN Siber Cirebon (Malaysia) – Dalam rangkaian kegiatan International Mobility, dua dosen UIN Siber Syekh Nurjati tampil sebagai pembicara utama dalam Workshop “Nusantara Philosophy and Local Wisdom” yang diselenggarakan oleh Universitas Sains Islam Malaysia (USIM). Workshop ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kolaborasi akademik internasional serta memperkenalkan kekayaan kearifan lokal Nusantara di kancah global. Selasa, (25/06/2024).

Dosen yang terlibat adalah Mutakhirani Musatafa, M.Hum dan Risladiba, M.Pd. Dukungan penuh diberikan oleh Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., Dekan Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati. Beliau menyatakan, “Sudah saatnya dosen-dosen muda UIN Siber Syekh Nurjati tampil dalam forum internasional untuk mengembangkan kapasitas keilmuannya.”

Dalam presentasinya, Mutakhirani Musatafa, M.Hum membahas tentang “Local Wisdom on Ammatoa Kajang Le’Leng”. Ia menjelaskan bahwa Ammatoa, salah satu suku di Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, masih melestarikan kearifan lokal dan hukum adatnya. Mutakhirani menguraikan dua poin utama: pertama, Tope Le’Leng, kain hitam sakral yang digunakan dalam keseharian dan upacara sakral oleh masyarakat Ammatoa. Kedua, Pasang Ri Kajang, pesan leluhur yang wajib diikuti untuk menghindari musibah.

Risladiba, M.Pd sebagai pembicara kedua, memaparkan “Pancasila dan Nilai-Nilai dalam Tradisi Dayak Losarang atau Dayak Hindu Budha Bumi Segandu”. Beliau menekankan pentingnya Pancasila dalam menjaga keragaman etnik Indonesia. Risladiba menjelaskan bahwa komunitas Dayak Losarang di Desa Krimun, Indramayu, memiliki tradisi unik seperti kidung alas turi dan sejarah pewayangan Pandawa Lima, yang mengandung nilai-nilai Pancasila. Nilai-nilai ini tidak hanya menjaga hubungan antar manusia tetapi juga dengan lingkungan alam sekitarnya.

Setelah pemaparan, sesi diskusi dipandu dengan antusias oleh peserta workshop. Prof. Madya Dr. Mohamed Mihlar Abdul Muthaliff menanyakan perbedaan konsep Pancasila dalam Hindu dan sebagai ideologi negara Indonesia. Dr. Marina Munira Abdul Mutalib bertanya tentang pernikahan masyarakat Suku Ammatoa dengan suku lain. Diskusi ini sangat diapresiasi oleh pihak USIM karena memberikan wawasan mendalam mengenai kearifan lokal Indonesia yang berperan penting dalam pelestarian lingkungan di tengah isu perubahan iklim.

Workshop ini berhasil memperkuat hubungan akademik antara UIN Siber Syekh Nurjati dan USIM, sekaligus mengangkat kearifan lokal Indonesia ke pentas internasional, menegaskan peran penting tradisi dan nilai lokal dalam membangun masyarakat yang harmonis dan berkelanjutan.

4o