UIN Siber Cirebon (Australia) – Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., dosen Tadris Bahasa Inggris di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan terlibat dalam riset kolaborasi internasional bersama para akademisi dari Charles Darwin University dan The University of New South Wales, Australia. Penelitian ini berfokus pada pengembangan sebuah pendekatan pedagogi inovatif bernama Multisensorial Load Reduction Strategies (MLRS), yang diharapkan menjadi terobosan penting dalam pengajaran berbasis digital atau cyber pedagogy di masa depan.
MLRS adalah pendekatan pembelajaran yang mengedepankan konsep brain-informed (language) learning, di mana pemahaman mendalam tentang cara otak memproses informasi menjadi kunci untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran, khususnya dalam konteks pengajaran bahasa. Dalam penelitian ini, Lala bersama timnya juga mengembangkan dan menguji alat pembelajaran inovatif bernama Reading for Emotions and Aesthetics, yang dirancang untuk meningkatkan keterlibatan siswa baik dalam pembelajaran daring maupun luring, melalui pendekatan yang lebih holistik dan berorientasi pada emosi.
Sebagai pengakuan atas kontribusinya dalam penelitian ini, Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., diundang sebagai dosen tamu di Charles Darwin University pada 19-25 Agustus 2024. Selama kunjungannya, ia memperkenalkan pedagogi MLRS kepada mahasiswa program magister dan doktoral di universitas tersebut. Respon yang diterima sangat positif, di mana para mahasiswa menunjukkan antusiasme tinggi terhadap pendekatan ini yang tidak hanya menawarkan perspektif baru dalam pembelajaran bahasa, tetapi juga menyediakan fondasi bagi pengembangan alat-alat pengajaran yang lebih relevan di era digital.
Dalam keterangannya, Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., mengungkapkan bahwa kesempatan ini merupakan momen berharga untuk memperkenalkan inovasi dari Indonesia kepada komunitas akademik internasional. “Pedagogi MLRS ini berakar pada penelitian mendalam tentang bagaimana otak manusia belajar, dan kami percaya pendekatan ini dapat merevolusi cara kita mengajar dan belajar di masa depan,” tuturnya. Lala juga menekankan pentingnya kolaborasi internasional dalam memperluas wawasan dan memperkaya penelitian, yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi dunia pendidikan.
Keberhasilan Lala Bumela Sudimantara, Ph.D., dalam mendapatkan kesempatan riset dan mengajar di universitas ternama di Australia ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, tetapi juga menjadi bukti bahwa dosen-dosen Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam komunitas akademik internasional. Hal ini sejalan dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon atau yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU) untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan di tingkat global.
Dengan dukungan penuh dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Lala dan timnya akan terus mengeksplorasi dan menyempurnakan pedagogi MLRS agar dapat diimplementasikan lebih luas di berbagai institusi pendidikan, baik di Indonesia maupun di seluruh dunia. Penelitian ini diharapkan menjadi langkah awal dari lahirnya generasi baru dalam pendidikan yang lebih adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan era digital.