Dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Wakili Indonesia di Konferensi Internasional Pengkaji Al-Qur’an di London

UIN Siber Cirebon (London) – Konferensi internasional tahunan para pengkaji Al-Qur’an yang diselenggarakan oleh International Qur’anic Studies Association (IQSA) di The Institute of Ismaili Studies, London, pada tanggal 15-18 Juli 2024, menjadi ajang pertemuan para akademisi dan peneliti Al-Qur’an terkemuka dari berbagai penjuru dunia. Salah satu peserta yang turut berpartisipasi dalam konferensi bergengsi ini adalah Ihsan Sa’dudin, dosen Jurusan Bahasa dan Sastra Arab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia.

International Qur’anic Studies Association, yang didirikan sebagai asosiasi pertama khusus untuk studi Al-Qur’an dari berbagai disiplin ilmu, bertujuan menyediakan platform bagi para peneliti untuk bertemu, bertukar ide, dan memperdalam pemahaman tentang Al-Qur’an. Asosiasi ini juga berfungsi sebagai jembatan penghubung antara komunitas global dalam bidang studi Al-Qur’an serta mendorong pertukaran akademis yang berkelanjutan.

Pada konferensi yang dihadiri oleh para ahli dari universitas ternama seperti Oxford University, Northwestern University, University of Chicago, Harvard University, dan lainnya, Ihsan Sa’dudin tampil di panel Lexicology and The Qur’an yang dipimpin oleh Johanne Christiansen dari University of Southern Denmark. Dalam panel tersebut, Ihsan mempresentasikan makalahnya yang berjudul “Reinterpretation of The Word of Mustaqim in The Qur’an as a Theological Reinforcement of Moderation.” Dalam paparannya, Ihsan menawarkan interpretasi baru terhadap kata “mustaqim” dalam Al-Qur’an, yang ia analisis sebagai penguat teologis moderasi beragama di Indonesia, menggunakan pendekatan semantik Al-Qur’an.

Partisipasi Ihsan Sa’dudin dalam konferensi ini tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, atau yang dikenal juga sebagai Cyber Islamic University (CIU), di kancah akademis internasional. Melalui kontribusinya, Ihsan turut memperkaya diskusi akademis tentang pentingnya moderasi beragama, sebuah tema yang sangat relevan dan krusial di tengah dinamika global saat ini.

Konferensi IQSA 2024 ini menjadi forum penting bagi para pakar Al-Qur’an dari seluruh dunia untuk berbagi wawasan dan temuan terbaru, serta mempererat kerja sama internasional dalam studi Al-Qur’an. Dengan topik-topik yang mencakup leksikografi, sejarah, hingga makna teologis, konferensi ini memperlihatkan betapa kaya dan kompleksnya studi Al-Qur’an di era modern, sekaligus mendorong peningkatan pemahaman dan apresiasi terhadap kitab suci Al-Qur’an di kalangan masyarakat luas.

Partisipasi akademisi Indonesia di forum global seperti ini menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan kajian Islam yang progresif dan inklusif, serta memperkuat peran Indonesia di panggung akademis internasional.