UIN Siber Cirebon (Lampung) – Dr. Ahmad Ripai, M.Pd., Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), dan Ketua Bidang Organisasi Perkumpulan Program Studi MPI (PPMPI) se-PTKIN, turut berpartisipasi dalam Temu Tahunan PPMPI ke-XI dan Konferensi Akademik Manajemen Pendidikan Islam (ACIEM) VI yang berlangsung di UIN Raden Inten Lampung pada 29-31 Oktober 2024. Acara tahunan ini mempertemukan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan dari berbagai PTKIN di Indonesia untuk memperkuat sinergi, kolaborasi, dan inovasi dalam meningkatkan mutu pendidikan Islam.
Temu Tahunan PPMPI dan ACIEM tahun ini menjadi momentum penting dengan berbagai rangkaian kegiatan seperti seminar, diskusi, serta presentasi penelitian terkini di bidang Manajemen Pendidikan Islam. Dr. Ahmad Ripai menjelaskan bahwa kolaborasi antar-program studi MPI bertujuan untuk memperkuat jaringan akademik dan mendorong kualitas pendidikan. “Kerja sama ini adalah langkah strategis yang membuka peluang besar dalam pengembangan kurikulum, penelitian bersama, dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di bidang MPI,” ujarnya.
Selain agenda utama, acara ini juga mencakup penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara MPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan sejumlah perguruan tinggi, termasuk MPI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, MPI UIN Maliki Malang, MPI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, dan MPI Universitas Nurul Jadid, Paiton Probolinggo. Kerja sama ini diharapkan dapat mendorong penguatan dan kontribusi positif bagi pengembangan MPI, baik di lingkungan PTKIN maupun perguruan tinggi swasta.
Kehadiran Dr. Ahmad Ripai dalam acara ini menunjukkan komitmen MPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk berperan aktif dalam pengembangan pendidikan Islam di Indonesia, serta memperluas jaringan akademik demi peningkatan kualitas pendidikan. Rangkaian acara PPMPI ke-XI dan ACIEM VI ini menjadi langkah strategis untuk mewujudkan visi pendidikan Islam yang unggul, modern, dan berdaya saing global.