“Dr. Faqihudin Abdul Kodir: Membawa Pesan Islam Indonesia ke Panggung Global”

UIN Siber Cirebon (Paris) — Dalam sebuah peristiwa yang menggambarkan betapa Islam Indonesia dapat menjadi inspirasi global, Dr. Faqihudin Abdul Kodir, M.A., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), dipercaya untuk menyampaikan khutbah Jum’at di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Paris pada Jumat, 13 Desember 2024.

Khutbah yang diikuti oleh sekitar 120 jamaah ini terdiri dari staf KBRI, diaspora Indonesia, serta pekerja ekspatriat Muslim dari negara-negara seperti Pakistan dan Maroko. Turut hadir dalam ibadah sholat Jumat ini adalah Duta Besar RI untuk Prancis, Mohamad Oemar.

Dalam khutbahnya, Dr. Faqihudin, atau yang akrab disapa Kang Faqih, menyampaikan pentingnya membangun relasi adil dalam kehidupan, baik antar manusia, antara manusia dengan alam, maupun antara laki-laki dan perempuan. Dengan mengusung prinsip mubadalah atau resiprositas, ia menekankan tiga nilai utama: martabah (kesetaraan), adalah (keadilan), dan mashlahah (kebaikan atau kemanfaatan).

“Prinsip ini telah lama menjadi modal sosial masyarakat Indonesia, di mana perempuan telah berperan sebagai ulama, hakim agama, hingga pendiri lembaga pendidikan, bahkan jauh mendahului negara-negara Islam lainnya,” ungkap Kang Faqih dalam khutbahnya.

Usai khutbah, Dubes Mohamad Oemar memberikan apresiasi tinggi atas materi yang disampaikan. “Khutbah ini sangat menarik dan penting untuk didalami lebih lanjut. Saya berharap semakin banyak ulama Indonesia yang berkontribusi untuk bangsa dan dunia seperti ini,” ungkapnya.

Resonansi khutbah ini bahkan meluas ke diskusi yang diadakan bersama masyarakat Indonesia di Paris pada keesokan harinya. Seorang warga Paris bernama Stevan memberikan tanggapan mendalam tentang pentingnya perspektif Islam Indonesia di Eropa. “Dengan perspektif keadilan seperti ini, masyarakat Prancis dan Eropa mungkin akan mengubah pandangan mereka tentang Islam. Anda harus datang lagi dan membawa lebih banyak orang Indonesia untuk berbicara di sini,” ujarnya.

Kehadiran Dr. Faqihudin di Paris menunjukkan bagaimana nilai-nilai Islam yang inklusif dan humanis dari Indonesia dapat menjadi jawaban atas tantangan Islamofobia yang kerap melanda masyarakat Barat. Respon positif ini menjadi peluang bagi UIN Siber Syekh Nurjati untuk melanjutkan upaya penelitian dan pengabdian di masa depan demi membangun dialog lintas budaya yang lebih konstruktif.