Dr. Moh Ali, M.Pd. Kupas Pentingnya Emotional & Spiritual Question dalam Kehidupan Mahasiswa pada Forum Silaturahmi Ormawa FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon

UIN Siber Cirebon – Dalam upaya memperkuat jejaring dan semangat kolaborasi di kalangan mahasiswa, Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Forum Silaturahmi Organisasi Mahasiswa (Ormawa) bertajuk “Connect, Collaborate, Elevate” pada Jumat–Sabtu, 11–12 April 2025. Kegiatan ini berlangsung di Lantai 3 Auditorium Pascasarjana UIN Siber dan menghadirkan Dr. Moh Ali, M.Pd. sebagai narasumber utama.

Dalam pemaparannya yang menggugah, Dr. Moh Ali, yang juga Ketua Prodi PJJ PAI Magister Pascasarjana UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, mengangkat tema “Emotional Question dan Spiritual Question dalam Dinamika Kehidupan Mahasiswa”. Ia menjelaskan bahwa pertanyaan-pertanyaan emosional muncul dari pengalaman batin yang mendalam, sering kali pada masa-masa krisis, kegagalan, atau perubahan besar dalam hidup seseorang.

Emotional question terdiri dari lima komponen utama: Self-awareness, Self-regulation, Motivation, Empathy, dan Social skills. Ini bukan sekadar pertanyaan, tapi jembatan menuju penguatan karakter dan resilensi diri,” ungkapnya.

Sementara itu, spiritual question menurutnya lebih mengarah pada pertanyaan eksistensial tentang makna hidup, tujuan keberadaan, hubungan dengan Tuhan, serta nilai-nilai yang diyakini. Ia menegaskan, bahwa dalam Al-Qur’an dan hadis Nabi Muhammad SAW, pertanyaan-pertanyaan semacam ini telah diulas secara mendalam, di antaranya dalam QS. Al-Baqarah: 2, QS. Adz-Dzariyat: 56, dan QS. Ar-Ra’d: 28.

“Dalam hadis Nabi SAW juga disebutkan, *‘Barang siapa mengenal dirinya, maka ia akan mengenal Tuhannya’ (HR. Muslim). Artinya, mengenal diri dan menggali pertanyaan-pertanyaan mendalam itu adalah langkah spiritual yang sangat fundamental,” jelasnya.

Dr. Moh Ali menekankan bahwa mahasiswa, sebagai generasi yang tengah mencari jati diri, sangat perlu menyadari peran pertanyaan-pertanyaan emosional dan spiritual. Hal ini berguna untuk:

  • Menumbuhkan kesadaran diri (self-awareness),
  • Meningkatkan ketahanan mental (mental resilience),
  • Menjadi panduan dalam pengambilan keputusan yang bijak,
  • Serta menghindarkan dari krisis makna dan kekosongan hidup.

Sementara itu, Ketua Panitia, Ghina, menyampaikan bahwa kegiatan ini dirancang untuk menjadi ruang berbagi pengalaman dan mempererat silaturahmi antar Ormawa di lingkungan FITK. “Harapannya, setelah kegiatan ini, komunikasi dan kolaborasi antar organisasi mahasiswa bisa lebih solid. Kegiatan ini juga akan dilanjutkan dengan kemah bersama di Bumi Kemah Pelangi, yang akan melibatkan seluruh ormawa,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini penuh dengan semangat kekeluargaan, dialog terbuka, dan kolaborasi antarmahasiswa lintas jurusan. Forum ini menjadi bukti nyata bahwa organisasi mahasiswa bukan hanya tempat berkegiatan, tapi juga ruang pengembangan karakter dan spiritualitas mahasiswa di era digital.