UIN Siber Cirebon – Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, atau yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), menggelar Workshop Manajemen Risiko dan Peta Risiko Perguruan Tinggi, Kamis, 19 September 2024. Kegiatan ini diselenggarakan di lingkungan kampus UIN Siber dan dipandu oleh Agus Nurohman Sidiq, S.H., yang memastikan jalannya acara berlangsung lancar dan interaktif.
Workshop tersebut menghadirkan Dr. Siti Maghfiroh, S.E., M.Si., Ak., CA., ACPA., CTA., QIA., CRA., CRP., CRMP., CPOF., CHRP, dosen dari Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED) sekaligus pakar manajemen risiko yang memiliki pengalaman luas di bidangnya. Dalam sesi penyampaian materinya, Dr. Siti membahas pentingnya penerapan manajemen risiko di lingkungan perguruan tinggi, terutama di era globalisasi dan digitalisasi yang terus berkembang.
“Risiko adalah potensi terjadinya suatu peristiwa, baik yang dapat diperkirakan maupun yang tidak, yang dapat menimbulkan dampak negatif bagi pencapaian visi, misi, serta tujuan organisasi. Ketidakpastian inilah yang menjadi alasan mengapa manajemen risiko sangat penting dalam menjaga keberlangsungan institusi pendidikan tinggi,” ujar Dr. Siti Maghfiroh.
Lebih lanjut, Dr. Siti menekankan bahwa tujuan manajemen risiko adalah untuk mengenali sejauh mana risiko yang dihadapi dan bagaimana mengelolanya. “Manajemen risiko bukan berarti menghindari risiko sepenuhnya, tetapi kita harus melakukan perhitungan risiko agar hasil yang diperoleh setara dengan risiko yang dihadapi. Dengan prosedur yang tepat, risiko dapat diidentifikasi, diukur, dan dimitigasi untuk menjaga stabilitas perguruan tinggi,” jelasnya.
Selain itu, Dr. Siti juga memperkenalkan konsep peta risiko atau risk heat map, sebuah alat visualisasi data yang digunakan untuk mengomunikasikan risiko spesifik yang dihadapi suatu organisasi. “Peta risiko membantu organisasi dalam mengidentifikasi dan memprioritaskan risiko yang terkait dengan operasional mereka, sehingga memungkinkan untuk merancang strategi yang lebih baik dalam menghadapi ancaman,” tambahnya.
Sementara itu Kepala SPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Budi Afandi, S.Ag., M.Pd.I, mengungkapkan workshop ini bertujuan untuk memperkuat tata kelola universitas melalui penerapan manajemen risiko yang lebih efektif, terutama dalam menghadapi tantangan di era digital dan globalisasi. Peserta yang hadir terdiri dari berbagai unit di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang diharapkan mampu menerapkan konsep dan metode yang dipelajari untuk meminimalkan risiko di lingkungan perguruan tinggi. ungkap Budi Afandi.
Melalui kegiatan ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berharap dapat meningkatkan daya saing internasional dengan manajemen risiko yang solid, sejalan dengan visinya sebagai universitas berbasis siber yang unggul di kancah global.