UIN Siber Cirebon (Malaka, Malaysia) – Pertemuan bersejarah antara delegasi Jurusan Sejarah Peradaban Islam (SPI) Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), dan kalangan akademisi Universitas Islam Malaka (UNIMEL), yang merupakan rangkaian kegiatan International Mobility Program (IMP), berlangsung sukses. Dr. Zaenal Masduqi sebagai anggota delegasi FUA UIN SSC, membawa dua pokok utama dalam perbincangan ini: kajian sejarah melalui PKSB (Pusat Kajian Sejarah dan Budaya) dan temuan bersejarah Dinar Dirham di Nusantara. Jum’at, (11/10/2024).
Pada kesempatan tersebut, Dr. Zaenal Masduqi memperkenalkan PKSB sebagai lembaga di bawah Jurusan SPI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang rutin mengadakan diskusi tentang tema sejarah dan budaya lokal hingga internasional, melalui webinar bulanan. Untuk Oktober ini, tema yang diusung adalah “Perdagangan di Kota Dagang Ternate.” Dr. Zaenal memohon partisipasi akademisi UNIMEL sebagai narasumber, yang disambut antusias oleh pimpinan UNIMEL. Mereka menyetujui partisipasi Dr. Kamaruzzaman sebagai narasumber tambahan, sehingga tema diperluas menjadi “Kota Dagang Ternate dan Malaka Dulu dan Kini.”
Selain itu, Dr. Zaenal juga memaparkan tentang temuan penting di pantai Sumatra Utara, khususnya terkait Dinar Dirham, yang ditemukan di Situs Bongal dengan logo Daulah Umayah dan Abbasiyah. Penemuan artefak ini memperkuat bukti bahwa Islam sudah masuk ke Nusantara sejak abad 1-2 Hijriyah. Koin-koin Dinar, Dirham, dan Fulus yang ditemukan kemudian digunakan dan ditiru oleh lebih dari 40 kerajaan Islam di Nusantara sebagai alat tukar. Pernyataan ini didukung oleh sejarawan UNIMEL, Dr. Zuraidah, yang mengonfirmasi bahwa bukti-bukti serupa juga ditemukan di Malaka.
Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi ini dan menegaskan kebanggaannya atas hubungan erat antara UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Universitas Melaka. Ia berharap program-program seperti ini dapat terus memperkuat hubungan kedua institusi dan memperluas wawasan sejarah serta budaya Islam di Nusantara dan kawasan.
Pertemuan ini menjadi langkah penting dalam mempererat kerjasama akademis antar dua universitas dan memperkaya kajian sejarah Islam di Asia Tenggara.