IAIN Cirebon (Malaysia) – Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur Malaysia, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, MSI menyambut baik kunjungan delegasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Bertempat diruang rapat utama KBRI, IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang diwakili oleh Wakil Dekan Fakultas Ushuludin dan Adab (FUA), Kordinator Program IMP dan beberapa dosen BSA melaporkan capain dan prospek program internasional yang telah dilakukan. Rabu, (28/02/2024).
Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag, Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada kesempatan yang lain menegaskan bahwa pihaknya komitmen untuk meningkatkan kualitas tridarma pendidikan tinggi Islam dengan jejaring kemitraan perguruan tinggi lintas negara. Melalui International Mobility Program, diharapkan akan melahirkan berbagai macam program implementatif dan visioner untuk meningkatkan Global Awareness dan daya saing PTKIN. “Kolaborasi dan dukungan Atdikbud KBRI di Malaysia menjadi sangat penting bagi kami, dalam merealisasikan inovasi program tridarma yang melibatkan Stake Holder terkait di Malaysia dan Indonesia” ungkapnya.
Senada dengan hal tersebut, Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, MSI menuturkan bahwa kolaborasi dan kemitraan global menjadi kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap perguruan tinggi. Terlebih dengan berbagai tuntutan peningkatan standar kualifikasi menuju akreditasi unggul. Menurutnya, IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri di Kawasan Ciayumajakuning memiliki potensi yang sangat baik. Hal ini dapat dipotret dari kekayaan warisan budaya, keraton, agama dan manuskripnya yang mengagumkan. Selain, karakteristik pelajar Jawa Barat yang cenderung religius dan memilih melanjutkan studi dikampus agama Islam. Sehingga potensi yang perlu dikembangan dan menjadi ciri khas IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Lebih Lanjut Prof. Dr. Muhammad Firdaus, SP, MSI menambahkan bahwa beberapa kampus di Malaysia sangat terbuka untuk menjalin Kerjasama dengan kampus di Indonesia. Program-program seperti PPL, KKN, pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa, magang dosen, magang mahasiswa maupun bidang pengabdian kepada masyarakat lainya dapat dilakukan dengan baik. “Lebih utamanya, jika IAIN Syekh Nurjati Cirebon konsisten mengembangkan prodi-prodi keislaman yang bereputasi dan berdaya saing global, hal ini dapat menarik perhatian masyarakat Internasional untuk datang belajar ke Cirebon” ungkapnya.
Wakhid Nashruddin, Ph.D, Wakil Dekan FUA IAIN Syekh Nurjati Cirebon melaporkan bahwa terdapat 4 Perguruan Tinggi yang telah serius bekerjasama, antara lain : Universiti Sultan Abdul Halim Muadzam Shah (UniSHAMS) Kedah, Universiti Islam Selangor (UIS), Al Madinah International University (MEDIU) dan Universitas Fatoni di Thailand. Keempatnya telah serius menyelenggarakan program kemitraan berupa Visiting lecture, diseminasi hasil penelitian dosen, pertukaran mahasiswa, konferensi internasional, join supervisor dan lain sebagainya. “Bahkan dalam waktu dekat, kami akan kembali melaksanakan program unggulan tersebut di beberapa pondok pesantren dan universitas di Kedah.
Sementara, Kordinator Program IMP, Erfan Gazali, M.SI menambahkan bahwa salah satu implementasi program ini adalah rekrutmen mahasiswa baru jalur prestasi. Tim IAIN Syekh Nurjati Cirebon secara langsung melakukan seleksi dan ujian mandiri bagi para santri dari beberapa pesantren di Malaysia dan Thailand, antara lain: Al Madrasah Al Ishlahiyah, Saiburi Pattani, Ma’had Darul Ulum, Saiburi, Institute of Ishlahuddin, Muang Yala, Ma’had Al-Hidayah, Nongchick, Ma’had Darul Ulum, Yaring, Ma’had An Nuruddiny, Yarang, dan Madrasah Daar Attarbiyah Watta’lim/Pondok Jakart Yarang. Sedangkan Pondok dan Sekolah yang diseleksi di Kedah, Malaysia adalah Sekolah Agama Daris, Sungai Petani Kedah.
Menurutnya pada periode tahun ajaran 2024/2025 mahasiswa asing yang diterima semuanya melalui mekanisme beasiswa penuh. Sedangkan pada tahun berikutnya, akan dibuka untuk program regular dengan berbagai tawaran kemudaan dan biaya perkuliahan yang lebih terjangkau bagi mahasiswa asing. “Alhamdulillah kuota Angkatan pertama kali ini Sebagian telah terpenuhi dengan seleksi yang ketat, mempertimbangkan kualitas akademik dan latar belakang keluarga yang kurang mampu. Sehingga dakwah kampus dapat juga berkembang dengan baik” pungkasnya.