Edukasi Lingkungan: KKN 79 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan KKID Ajak Warga Pabedilan Kulon Kelola Sampah Berkelanjutan

UIN Siber Cirebon (Pabedilan Kulon) – Kelompok KKN 79 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon berkolaborasi dengan Kolaborator Kebaikan Indonesia (KKID) menggelar Workshop Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas di Gedung Balai Desa Pabedilan Kulon. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat, perangkat desa, mahasiswa KKN, serta perwakilan instansi terkait.(09/08).

Workshop ini hadir sebagai jawaban atas permasalahan penumpukan sampah di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) desa yang selama ini menimbulkan dampak negatif bagi kebersihan, kesehatan, dan kenyamanan warga. Melalui sesi edukasi dan praktik langsung, peserta dibekali pengetahuan tentang pemilahan sampah, pengolahan limbah rumah tangga, pengurangan produksi sampah, hingga membangun budaya gotong royong menjaga lingkungan.

Dua pemateri utama, Andri Hardiyana, M.Pd. (Dosen Pembimbing Lapangan KKN 79) dan Omar Qad Panity (CEO Kolaborator Kebaikan KKID), membagikan pengalaman dan strategi sukses penerapan pengelolaan sampah berbasis komunitas di berbagai daerah. “Kegiatan ini mendapat apresiasi dan dukungan penuh karena bertujuan mengedukasi masyarakat Desa Pabedilan Kulon untuk bersama-sama menjaga lingkungan. Semua unsur masyarakat, mulai dari pemerintah desa, tokoh agama, hingga warga, diharapkan memiliki kesadaran kolektif,” ujar Andri Hardiyana.

Senada, Edi Junaidi, Sekretaris Desa Pabedilan Kulon, menegaskan pentingnya menjaga lingkungan sejak dini. “Jika lingkungan dijaga sejak awal, manfaatnya akan besar bagi semua. Namun, jika diabaikan, dampak negatifnya akan dirasakan sendiri. Kegiatan ini diharapkan memberi wawasan, keterampilan, dan motivasi masyarakat untuk menjaga kebersihan dan melestarikan keindahan desa,” tuturnya.

Selain materi edukasi, workshop ini juga menjadi wadah interaksi antara warga dan pihak-pihak yang peduli pada isu lingkungan global. Dengan topik yang relevan, kolaborasi lintas sektor, dan pemateri inspiratif, kegiatan ini diharapkan mampu menjadi model bagi desa lain untuk menciptakan lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.