Rapat Kerja Senat Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag (Rektor) memebrikan sambutannya pada Rapat Kerja Senat Mahasiswa bertempat di Hotel Ayong Kuningan. Rabu-Jum'at (26-28/02/20)

Rapat Kerja Senat Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Senat Mahasiswa (SEMA) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar Rapat Kerja yang diikuti seluruh Organisasi Maahasiswa (Ormawa), Dewan Mahasiswa (Dema), Senat Mahasiswa (SEMA), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ/Prodi), Unit Kegiatan Khusus (UKK) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) bertempat di Hotel Ayong Kuningan yang dilaksanakan pada 26-28 Februari 2020. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag (Rektor), Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Pd (Warek III), Dody Dahwana Putra, S.E.I, M.A.B (Kasubbag Kemahasiswaan dan Alumni), Kamalul Iman Billah, S.Ag., M.A., M.Ak (Kabag Akademik, Kemahasiswaan dan Alumni), Ipda M. Sukrim, S.H (Kanit BinPolMas SatBinMas Polres Ciko), dan Ruchman Basori, S.Ag., M.Ag (Kasubdit Sarana dan Prasaarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag RI). Jum’at (28/02). 

Dalam sambutananya Dr. H. Sumanta Hasyim, M.Ag (Rektor) menegaskan,  aktifis mahasiswa harus mempunyai prestasi yang unggul secara akademik dan non akademik sehingga mampu bersaing dengan mahasiswa lAIN secara nasional. Untuk itulah perlunya merubah mindset mahasiswa dari orientasi politik ke mutu akademik, kreatif dan berinovatif. Hal ini sesuai dengan profil mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang mengusung jargon generasi unggul (Excellent generation).  “Tantangan IAIN Cirebon di tengah persaingan yang semakin ketat harus di imbangi profil mahasiswa sebagai generasi unggul (excellent generation) yang ditandai dengan expert (kompetensi) dan excited (membanggakan),” (Rektor). Beliau juga berharap agar Raker mampu merumuskan langkah-langkah strategis pengembangan mahasiswa untuk mendukung alih status IAIN menjadi UIN Syaih Nurjati Cirebon.

Ruchman Basori (Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI ) mengatakan aktivis mahasiswa Ormawa PTKI perlu merubah paradigma orientasi gerakan yang lebih dominan ke politik praktis berubah menjadi orientasi akademik. “Mutu dan daya saing harus menjadi orientasi di tengah persaingan global yang menuntut daya kreativitas dan inovasi.” Aktivis Mahasiswa ’98 ini berharap agar mahasiswa harus peka terhadap realitas sosial politik bangsa, karenaya hantus dibekali dengan kapasitas intelektual, moral dan sosial. “Program dan kegiatan Ormawa harus mendorong ikhtiar mahasiswa meningkatkan capasity building.”  

Sementara itu Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Pd berharap aktifis mahasiswa harus menjadi garda terdepan penguatan kualitas kelembagaan. “UKM/ UKK sebagai wadah pengembangan bakat dan minat mahasiswa harus aktif, bukan alumninya”. Program kerja yang dirumuskan oleh DEMA, SEMA, UKM/UKK harus sejalan dengan visi dan misi pengembanagan kelembagaan IAIN”, kata Ilman. Beliau menegaskan bahwa pedoman konseptual dan operasional Ormawa harus mengacu pada SK Dirjen Pendidikan Islam Nomor: 4961 tentang Ormawa yang selanjutnya diturunkan menjadi POK IAIN Syekh Nurjati Cirebon.