IAIN Cirebon – Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) IAIN Syekh Nurjati Cirebon, pada Selasa 19 September 2023 , menggelar acara spesial bertajuk “Expo Hasil Kuliah Kerja Nyata”. Acara ini diselenggarakan untuk menampilkan dan membagikan hasil pengabdian masyarakat yang telah dicapai oleh mahasiswa selama pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Tujuannya adalah untuk mempromosikan kolaborasi antara mahasiswa, komunitas, dan lembaga pendidikan, serta berbagi inovasi dan solusi yang telah dihasilkan untuk perbaikan kondisi sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Kepala Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (Dr. Budi Manfaat, M.Si) yang sekaligus sebagai ketua penyelenggara acara ini menegaskan bahwa, Hasil kegiatan KKN perlu ditindaklanjuti karena memiliki manfaat yang signifikan bagi masyarakat, mahasiswa, institusi pendidikan, dan pembangunan nasional secara keseluruhan. Dengan memastikan bahwa hasil KKN diimplementasikan dan dipelihara dengan baik, kita dapat memaksimalkan dampak positif dari program ini.
Acara dihadiri oleh pimpinan pimpinan fakultas, pimpinan jurusan, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan perwakilan mahasiswa ini bertempat di Gedung Aula Pascasarjana, disiarkan secara langsung (live streaming) melalui channel youtube IAIN Syekh Nurjati. Acara diawali dengan penayangan beberapa video dokumenter terbaik, talk show pendahuluan (yang menghadirkan Rektor, Ketua LP2M, dan Kapus Pengabdian), dan kemudian dilanjutkan dengan lima segmen talkshow yang menghadirkan perwakilan DPL dan mahasiswa sebagai narasumber. Acara ini sebagai ajang presentasi, diskusi, refleksi, dan apresiasi atas hasil kuliah kerja nyata terbaik.
Pada segmen talk show pendahuluan, Kepala LP2M (Dr. KH. Faqihuddin Abdul Kadir, M.A) menyebut, pertama ada KKN reguler, ada KKN mandiri, KKN rekognisi, KKN kolaborasi (dengan perguruan tinggi lain) dan terakhir ada KKN internasional. Ketiga konsep KKN, mandiri, kolaborasi dan rekognisi mulai tahun sekarang diwacanakan hendak berlangsung secara berkelanjutan (sustainable). Hal ini dilatar belakangi oleh realita yang menyatakan bahwa selama ini konsep KKN itu dirasa kurang efektif atau solutif dalam menyelesaikan permasalahan di lingkungan masyarakat. Sebabnya tidak lain karena ketidakberlanjutan tadi.
Adapun perihal program KKN internasional, program ini ditargetkan mulai awal tahun 2024. Untuk awalan akan bekerja sama dengan kedutaan besar Indonesia untuk Malaysia terlebih dahulu. Dalam hal ini, setiap program atau konsep KKN ke depan juga akan disesuaikan dengan visi kampus IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang bercita-cita menjadi Universitas Islam Siber pertama di Indonesia dan masuk kategori terbaik dunia. Semua kegiatan KKN akan didorong untuk menggunakan konsep pemberdayaan masyarakat dan terdigitalisasi. Begitu juga dengan kegiatan kampus yang lain.
Rektor IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag. mengatakan, bahwa konsep KKN sekarang mesti mengacu pada Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi (PMPT), yang isinya berkenaan dengan kebebasan atau kemerdekaan para mahasiswa dalam belajar di perguruan tinggi.
“Oleh karena itu, langkah yang dilakukan oleh LP2M dirasa sudah cukup tepat. Liniear dengan visi IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi universitas siber Islam terbaik. Di mana out put KKN-nya harus memberikan kemaslahatan bagi masyarakat, memberdayakan mereka, solutif terhadap permasalahan SDGs (khususnya di lingkup desa yang jumlahnya 18), sustainable (berkelanjutan), berbasis riset, serta didukung dengan progres digitalisasi”. ucap Prof. Aan.
Sementara Dr. Budi Manfaat, M.Si. sebagai Kepala Pusat (Kapus) Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) menambahkan beberapa poin. Pertama, bahwa perencanaan dan pelaksanaan konsep KKN berkelanjutan dan berbasis pemberdayaan itu akan dirumuskan secara lebih lanjut (dengan melibatkan banyak pihak yang berkepentingan) melalui diskusi yang dilakukan di kemudian hari. Kedua, bahwa wilayah terdekat harus menjadi sasaran prioritas, sedangkan wilayah yang lebih jauh adalah sebagai tambahannya.
Sebab bagaimanapun, menurutnya kampus atau perguruan tinggi merupakan entitas yang paling bertanggung jawab atas permasalahan sosial seperti kemiskinan, rendahnya kualitas SDM, masalah SDGs lain dan serupanya yang terjadi di lingkungan masyarakat terdekat.
“Dalam hal ini, IAIN bertanggung jawab atas wilayah Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning). Sehingga wilayah di sekitar itulah kemudian prioritas program KKN akan digencarkan”. ujarnya.