UIN Siber Cirebon – Fakultas Syariah UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), bekerja sama dengan Yayasan Gos Nadir Hosen (GNH), menggelar Seminar Internasional bertema “AI, Social Media and Islam in a Globalized World: Challenges and Opportunities”. Acara ini berlangsung di Auditorium Pascasarjana B lantai 3 dan menghadirkan narasumber ternama, yaitu Prof. Dr. Nadirsyah Hosen, LL.M., MA (Hons), Ph.D. dari Monash University, Australia, serta Dr. Lala Bumela Sudimantara, Dosen sekaligus Direktur Intenasional Office & Patnership UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kamis, (05/12/2024).
Acara ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II Bidang Administrasi Umum, Keuangan, dan Perencanaan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Ilman Nafi’a, M.Ag., yang menekankan pentingnya seminar ini dalam memperkuat kajian keislaman di tengah tantangan era digital. “Kehadiran Gus Nadir semakin memperkokoh kajian Islam di kampus kami, yang merupakan satu-satunya PTKIN di wilayah Ciayumajakuning. Momentum ini juga menjadi bagian dari perjalanan transformasi kami dari IAIN menjadi UIN Siber,” ujarnya.
Prof. Ilman menambahkan, UIN Siber sedang menghadapi tantangan luar biasa. Yakni menjadi PTKIN namun harus tetap terbuka pada kajian-kajian keilmuan umum. “Kampus ini sedang menghadapi tantangan luar biasa. Mau tidak mau sebagai perguruan tinggi Islam tidak bisa lepas dari kajian Islam,” tambah dia.
Menurut Ilman, datangnya Nadir juga diharapkan membuka peluang kerja sama antara UIN Siber dan Melbourne University. Tujuannya memperluas jejaring internasional sesama perguruan tinggi.
“Saya berharap kehadiran Gus Nadir ke depan menjadi jembatan untuk mahasiswa apakah student exchange atau beasiswa S2 di Australia, termasuk dosen-dosennya apakah riset dan lain sebagainya,” pungkas Ilman.
Prof. Ilman menambahkan bahwa kehadiran Gus Nadir membuka peluang kerja sama antara UIN Siber dan universitas internasional, termasuk Melbourne University. “Kami berharap ini menjadi jembatan untuk pertukaran mahasiswa, beasiswa S2, hingga kolaborasi riset bagi dosen dan mahasiswa,” ungkapnya.
Wakil Dekan Fakultas Syariah, Ahmad Rofi’i, LL.M., MA., Ph.D., dalam sambutannya, menggarisbawahi urgensi tema seminar ini. “AI dan media sosial adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Sebagai institusi pendidikan Islam, kami memiliki tanggung jawab untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang bagaimana Islam dapat menjawab tantangan ini,” katanya.
Ketua Yayasan Khazanah GNH, Tajwini Jahari dalam sambutannya pada Seminar Internasional bertema “AI, Social Media and Islam in a Globalized World: Challenges and Opportunities”, menegaskan pentingnya pembahasan isu-isu kontemporer seperti kecerdasan buatan dan media sosial dalam perspektif Islam.
“Seminar ini adalah langkah strategis untuk menjembatani pemahaman antara teknologi modern dan nilai-nilai keislaman. AI dan media sosial telah mengubah wajah dunia, termasuk cara umat Islam berkomunikasi, belajar, dan berdakwah. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang bijak agar teknologi ini bisa menjadi alat yang bermanfaat dan tidak justru merugikan,” ungkapnya.
Ia juga mengapresiasi kolaborasi antara Yayasan GNH dan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam menghadirkan diskusi yang relevan dengan tantangan global. “Kami berharap seminar ini tidak hanya memberikan wawasan, tetapi juga menjadi pemicu inovasi dan solusi nyata bagi komunitas Muslim di era digital,” tambahnya.
Sambutan ini menegaskan komitmen Yayasan Khazanah GNH untuk terus mendukung kajian Islam yang relevan dengan dinamika global, termasuk melalui kerja sama dengan lembaga pendidikan tinggi seperti UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Seminar ini menjadi salah satu upaya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk menghadapi tantangan transformasi sebagai PTKIN berbasis digital pertama di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi, acara ini diharapkan menjadi langkah awal untuk menjawab isu-isu global melalui pendekatan Islam yang inklusif dan inovatif.