UIN Siber Cirebon (Jakarta) – Dalam rangka memperkuat kolaborasi penelitian di bidang sejarah dan sastra, Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama dengan Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa, dan Sastra (Arbastra) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Penandatanganan yang berlangsung pada Jumat, 16 Agustus 2024, di Gedung Widya Sarwono, BRIN, ini dihadiri oleh sejumlah akademisi dan peneliti ternama dari kedua institusi.
Dekan FUA, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., mewakili UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam penandatanganan perjanjian tersebut, sementara BRIN diwakili oleh Kepala Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban, Wuri Handoko, S.S., M.Si. Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Kepala OR Arbastra, Dr. Herry Yogaswara, dan Wakil Dekan FUA, Wakhid Nashruddin, Ph.D., serta para peneliti dan pejabat terkait.
Dalam sambutannya, Dr. H. Anwar Sanusi menyatakan bahwa kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat sinergi antara dunia akademik dan riset guna menghasilkan penelitian yang berkualitas tinggi dan berdampak luas. “Kami berharap kerjasama ini dapat mendorong kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya di bidang sejarah, bahasa, dan sastra, serta memberikan kontribusi nyata bagi pelestarian budaya nasional,” ujarnya.
Wuri Handoko, dalam sambutannya, menegaskan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan peneliti dalam menjaga dan mengembangkan khazanah peradaban Indonesia. Ia menambahkan bahwa BRIN akan terus mendukung proyek-proyek penelitian yang berkaitan dengan arkeologi, bahasa, dan sastra sebagai bagian dari upaya memperkaya pemahaman sejarah dan peradaban.
Kepala OR Arbastra, Dr. Herry Yogaswara, menekankan pentingnya tindak lanjut dari perjanjian ini, termasuk implementasi program penelitian bersama. “Kami tidak ingin kerjasama ini berhenti pada penandatanganan perjanjian saja. Penelitian yang didukung oleh BRIN diharapkan dapat memberdayakan berbagai pihak, termasuk universitas seperti UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon,” katanya.
Sesi diskusi yang berlangsung setelah penandatanganan perjanjian membahas rencana tindak lanjut proyek-proyek penelitian bersama. Dr. Sastri Sunarti, Kepala Pusat Literatur Manuskrip dan Tradisi Lisan, memaparkan salah satu fokus penelitian yang akan digarap bersama, yakni tentang pelabuhan dan pelayaran, mengingat Cirebon pernah menjadi salah satu pusat pelabuhan terbesar di masanya. Selain itu, Dr. Sastri juga menawarkan peluang magang bagi mahasiswa serta program beasiswa lanjutan untuk studi S2 dan S3.
Dengan perjanjian ini, kedua institusi berharap dapat memperkuat jaringan akademik dan penelitian di Indonesia, khususnya di bidang sejarah dan sastra, serta menciptakan peluang baru untuk pengembangan ilmu dan pelestarian warisan budaya.