Fakultas Ushuluddin dan Adab UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Jalin Kerjasama Strategis dengan BRIN

UIN Siber Cirebon – Dalam upaya memperkuat jaringan penelitian dan publikasi, Fakultas Ushuluddin dan Adab (FUA) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban, Organisasi Riset Arkeologi, Bahasa dan Sastra, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Acara penandatanganan berlangsung pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, di Kantor Pusat BRIN, dengan dihadiri oleh berbagai pejabat dan peneliti dari kedua belah pihak.

Dekan FUA, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., hadir bersama Prof. H. Didin Nurul Rosidin, MA, PhD, Guru Besar Ilmu Sejarah Peradaban Islam, dan Dr. H. Zaenal Masduqi, M.Ag, MA, Direktur Pusat Kajian Sejarah dan Budaya FUA. Dari pihak BRIN, acara dipimpin langsung oleh Kepala Pusat Riset Khazanah Keagamaan dan Peradaban, Wuri Handoko, S.Si, M.Si, yang didampingi oleh 10 peneliti, termasuk Dr. Dede Burhanudin, Dr. Asep Saefullah, dan Dr. Nurman Kholis.

Dalam sambutannya, Wuri Handoko menekankan pentingnya kolaborasi dalam dunia penelitian. “Saat ini sudah tidak masanya lagi ego sektoral dalam penelitian. Sebaliknya, prinsip kolaborasi sudah menjadi sebuah keniscayaan dalam berbagai aspek kehidupan, apalagi penelitian,” ujar Wuri.

Sementara itu, Dr. H. Anwar Sanusi, M.Ag., menyambut baik kerjasama ini sebagai langkah strategis untuk memperkuat kegiatan penelitian yang telah dilakukan oleh dosen-dosen FUA selama beberapa tahun terakhir. “Kerjasama ini juga menjadi peluang bagi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk mengembangkan kiprah dan perannya dalam dunia penelitian dan publikasi,” tambahnya.

Kerjasama ini diharapkan akan membuka banyak peluang bagi kedua institusi untuk saling berbagi sumber daya dan pengetahuan, serta menginisiasi berbagai proyek penelitian bersama yang berdampak luas. Langkah ini juga sejalan dengan visi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk menjadi pusat unggulan dalam penelitian dan publikasi di tingkat nasional dan internasional.

Acara penandatanganan ini menandai awal dari hubungan yang lebih erat antara akademisi dan peneliti dari kedua lembaga, yang berpotensi menghasilkan karya-karya ilmiah berkualitas tinggi serta inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.