Mahasiswa IAIN Syekh Nurjati Cirebon bernama Muhammad Fauzan Al Azizi ditemukan meninggal salahsatu rumah kos di Jalan Sono Keling, Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon, Kamis (16/4/2020) sekira pukul 17.00 WIB. Berdasarkan pemberitahuan dari pihak Pondok Pesantren Ulumuddin Kota Cirebon yang diterima melalui pesan WhatsApp. Kasubag Humas dan Publikasi IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H. Mohammad Arifin, M.Pd setelah melakukan koordinasi dangan pihak terkait, beliau menyampaikan kronologis peristiwa tersebut kepada pers bahwasanya almarhum selain kuliah di IAIN Cirebon, juga tercatat sebagai salah satu santri di pondok pesantren ini untuk menuntut ilmu dan bertempat tinggal selama kuliah di IAIN Cirebon. Jumat (17/4/2020)
Kasubbag Humas IAIN Syekh Nurjati Cirebon memaparkan, pada hari Rabu (15/4/2020) sekitar pukul 14.00, Azizi meminta izin ke pihak Pondok Pesantren Ulumuddin Kota Cirebon untuk pulang ke rumahnya di Majalengka. Bahkan, wali kelasnya di pondok tersebut, Kang Ustad Yusup melaporkan kepulangan almarhum ke satpam pondok pesantren setempat. “Selanjutnya lebih kurang pukul 15.20, wali kelas menghubungi santri tersebut untuk memastikan posisinya dimana. Dan disampaikan bahwa sudah posisi di rumahnya di Majalengka.” jelas Beliau kepada pers.
Selanjutnya di hari Kamis (16/4/2020) sekitar pukul 17.00 WIB, salah satu teman almarhum di rumah kos tersebut, Iqbal mencoba membangunkan almarhum untuk segera menunaikan salat. Karena memang waktu Salat Ashar akan berkahir. Dia mengira almarhum tengah tertidur, setelah mencoba membangunkannya, yang bersangkutan pun tak kunjung bangun. “Dan Kang Iqbal bersama temannya mendatangi dokter di Kandang Perahu (di sekitar rumah kos) dan oleh dokter tersebut disarankan menghubungi Rumah Sakit Gunung Jati. Setelah dihubungi, datang ambulan dan 3 dokter dengan seragam Covid -19.”
Sekitar pukul 18.00 WIB, Iqbal datang ke Pondok Pesantren Ulumuddin dan mengabarkan bahwa Fauzan meninggal dunia. Sontak, hal itu membuat pihak pondok pesantren terkejut. Karena, sehari sebelumnya Azis telah meminta izin untuk pulang ke rumahnya di Majalengka. “Ketika pihak pondok datang ke lokasi, di sana sudah ada 3 dokter yang memeriksa dari Rumah Sakit Gunung Jati Cirebon dengan pakaian seragam Covid -19. Namun berdasarkan hasil pemeriksaan, almarhum meninggal bukan karena Covid -19, tapi karena gigitan hewan berbisa.”
Setelah itu, Beliau mengatakan, Iqbal menghubungi orang tua almarhum. Yang mengabarkan kepada orang tua almarhum memang bukan dari pihak pondok pesantren, karena tempat kejadian perkara (TKP) bukan di Pondok Pesantren Ulumuddin. “Setelah diketahui penyebab meninggalnya almarhum bukan karena Covid-19, 3 dokter dan ambulan tersebut kembali ke rumah sakit tanpa membawa almarhum. Kemudian orang tua almarhum datang ke lokasi. Dengan dibantu Kang Iqbal, orang tua almarhum mencari ambulan untuk membawa buah hatinya pulang untuk dimakamkan,” ucapnya. Tak lama berselang, imbuh beliau, pihak Indonesia Automatic Finger Print Identification System (INAFIS) Polres Cirebon Kota datang untuk melakukan pemeriksaan terkait penyebab kematian almarhum. “Saat itu jenazah tidak boleh dibawa dulu karena akan diperiksa oleh bagian INAFIS polres terkait penyebab kematian almarhum. Setelah pemeriksaan dari inafis kepolisian selesai, kemudian almarhum dibawa dengan menggunakan ambulan,” pungkas Kasubbag Humas IAIN Syekh Nurjati Cirebon.