
UIN Siber Cirebon (Kemenag Kab. Cirebon) — Komitmen menuju tata kelola administrasi modern berbasis digital semakin nyata di lingkungan Kementerian Agama dan perguruan tinggi keagamaan. Hal ini tergambar jelas dalam hari ketiga pelaksanaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Naskah Dinas, yang secara khusus menghadirkan materi pengelolaan arsip digital menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Pusbangkom Manajemen, Kepemimpinan, dan Moderasi Beragama Kementerian Agama RI, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Cirebon, yang berlangsung selama tiga hari (20–22 Mei 2025) di Auditorium Kankemenag Kab. Cirebon, dan diikuti oleh 30 peserta dari unsur tenaga kependidikan dan pengelola administrasi.
Kasturi: Menjawab Tantangan Administrasi di Era Digital
Materi utama hari ketiga disampaikan oleh Kasturi, SEI., ME, seorang pakar tata kelola arsip digital, yang menegaskan bahwa digitalisasi bukan sekadar tren, melainkan kebutuhan mendesak dalam membangun sistem administrasi yang efisien, transparan, dan berdaya lacak tinggi.
“Kearsipan digital bukan hanya soal menyimpan dokumen, tapi juga memastikan keberlanjutan informasi, integritas data, dan akuntabilitas kelembagaan,” ujar Kasturi di hadapan peserta.
Mengenal Kasturi: Aplikasi Arsip Digital yang Terintegrasi
Dalam sesi pelatihan interaktif, para peserta diajak mengeksplorasi fitur-fitur kunci aplikasi Kasturi, mulai dari pencatatan surat masuk dan keluar, klasifikasi arsip, pemetaan dokumen aktif hingga proses disposisi elektronik lintas unit.
Sistem ini juga dirancang selaras dengan kebijakan retensi nasional, mendukung standar metadata arsip, serta dapat diintegrasikan dengan sistem manajemen dokumen lainnya.
“Sistem ini membantu, bukan membebani. Ia mengatur, bukan mengurung. Justru mempermudah kita menyusun rekam jejak administrasi dengan akurasi dan aksesibilitas tinggi,” tambah Kasturi.
Respon Positif: “Ini Transformasi yang Nyata”
Beragam testimoni positif datang dari para peserta yang terdiri dari pengelola Tata Usaha fakultas, tenaga kependidikan, hingga perwakilan Kankemenag. Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan dinilai mampu menjawab problem klasik dalam pengarsipan manual yang selama ini memakan waktu, rawan kehilangan dokumen, dan tidak terdokumentasi dengan baik.
“Ini transformasi nyata. Tidak sekadar wacana digitalisasi, tapi langsung pada tataran sistem dan pelaksanaannya,” ujar Mimin Turminah, SE., salah satu peserta dari UIN Siber Cirebon dengan antusias.
Mendorong Tata Kelola Administrasi Kampus yang Tertib dan Akuntabel
Bimtek ini menjadi bagian dari strategi besar UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam membangun ekosistem kampus siber yang profesional, selaras dengan arah kebijakan Digital Multimedia University (DMU) dan agenda Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang digaungkan Kemenag.
Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan dinilai sangat strategis dalam mendorong perubahan budaya kerja dari konvensional ke digital, sekaligus memperkuat prinsip transparansi dan good governance di dunia pendidikan tinggi Islam.
“Digitalisasi arsip bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal mentalitas dan budaya kerja. UIN Siber Cirebon siap menjadi pionir,” tegas Agustina, S.Kom., M.Si., salah satu panitia penyelenggara.