UIN Siber Cirebon – Hari ketiga pelatihan “BUSTER H GODI” yang berlangsung di Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, atau yang lebih dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU), menghadirkan sesi yang penuh inspirasi dan wawasan baru bagi para pelaku UMKM. Sabtu, (21/12/2024).
Dr. H. Ayus Ahmad Yusuf, M.Si., Ketua Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, sebelum memulai materi, menyampaikan informasi penting terkait transformasi kelembagaan dari IAIN menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon. Ia menjelaskan bahwa transformasi ini resmi ditetapkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 60 Tahun 2024 pada 21 Mei 2024.
“Transformasi ini tidak hanya sekadar perubahan nama, tetapi juga komitmen untuk menjadi universitas berbasis siber yang unggul dan kompetitif di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Dr. Ayus di hadapan para peserta.
Dr. Ayus juga menekankan bahwa status sebagai universitas siber, atau Cyber Islamic University (CIU), membawa misi besar untuk mendukung pemberdayaan masyarakat, termasuk pelaku UMKM, melalui pendekatan teknologi, pendidikan, dan inovasi. “Kami ingin UIN Siber Cirebon menjadi mitra strategis bagi masyarakat, khususnya UMKM, untuk beradaptasi dan berkembang di era digital,” tambahnya.
Pada hari ini, Dr. H. Ayus Ahmad Yusuf, M.Si., menjadi narasumber utama. Dr. Ayus membawakan topik menarik bertajuk “Customer, Distribution, and Market & Value, Design, and Branding Product (Packaging)”. Dalam sesi tersebut, Dr. Ayus menjelaskan bagaimana konsep-konsep tersebut menjadi kunci strategis bagi UMKM untuk menciptakan produk yang tidak hanya menarik tetapi juga memiliki daya saing di pasar.
1. Customer (Pelanggan): Memahami dan Melayani dengan Tepat
Dr. Ayus mengawali pemaparannya dengan menyoroti pentingnya memahami pelanggan sebagai pusat dari setiap strategi bisnis. Menurutnya, mengenali kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan adalah langkah awal untuk menciptakan produk yang relevan.
“UMKM harus memahami siapa pelanggan mereka. Segmentasi yang tepat akan membantu bisnis mengarahkan upaya pemasaran yang lebih efektif dan efisien,” jelas Dr. Ayus. Ia menambahkan bahwa interaksi yang baik dengan pelanggan dapat meningkatkan loyalitas, yang menjadi modal penting dalam membangun keberlanjutan bisnis.
2. Distribution and Market: Mencapai Pasar yang Lebih Luas
Dalam bagian ini, Dr. Ayus menekankan pentingnya strategi distribusi yang efisien untuk menjangkau lebih banyak pelanggan. Ia menjelaskan bahwa UMKM perlu memanfaatkan saluran distribusi yang beragam, mulai dari pemasaran offline hingga online, guna memastikan produk dapat diakses oleh konsumen secara luas.
“Di era digital ini, memanfaatkan platform e-commerce, media sosial, dan strategi distribusi berbasis teknologi dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi UMKM,” ujar Dr. Ayus.
3. Value, Design, and Branding Product (Packaging): Meningkatkan Daya Tarik dan Nilai Produk
Pada segmen ini, Dr. Ayus mengajak peserta untuk fokus pada peningkatan nilai produk melalui desain, branding, dan pengemasan. Beliau menjelaskan bahwa branding bukan hanya tentang logo, tetapi juga mencakup bagaimana sebuah produk dapat menciptakan persepsi positif di benak konsumen.
“Pengemasan yang baik tidak hanya melindungi produk tetapi juga menjadi sarana komunikasi nilai kepada pelanggan. Desain dan branding yang menarik mampu menciptakan kesan pertama yang kuat,” ungkapnya.
Dr. Ayus memberikan contoh bagaimana produk lokal dapat bersaing dengan produk internasional jika memiliki identitas yang kuat melalui branding dan packaging. Ia juga berbagi kiat tentang memilih material pengemasan yang ramah lingkungan, sesuai tren global saat ini.
4. Inovasi sebagai Kunci Keberlanjutan
Mengakhiri materinya, Dr. Ayus menegaskan pentingnya inovasi dalam menghadapi persaingan. Ia mendorong para pelaku UMKM untuk terus belajar dan mengembangkan ide-ide baru yang relevan dengan kebutuhan pasar.
“UMKM harus berani mengambil risiko untuk mencoba hal baru. Inovasi adalah nafas yang membuat bisnis tetap hidup dan berkembang,” katanya.
“Inovasi dalam desain, pengemasan, dan pemahaman akan kebutuhan pasar merupakan langkah penting yang harus dimiliki setiap pelaku UMKM untuk bertahan dan berkembang di era digital saat ini,”tutup Dr. Ayus mengakhir materinya di hadapan para peserta yang antusias.
Acara ini dipandu dengan apik oleh Hj. Ery Khaeriyah, MA., dan Abdul Qohar, S.H.I., yang turut membangun suasana interaktif selama sesi berlangsung. Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, termasuk pengusaha UMKM lokal, akademisi, dan komunitas bisnis, semuanya menunjukkan semangat tinggi untuk mempelajari materi yang diberikan.
“BUSTER H GODI” adalah inisiatif pelatihan yang bertujuan mendukung pengembangan UMKM di era digital. Melalui pelatihan ini, peserta diajak untuk memahami pentingnya branding, distribusi, dan nilai produk dalam rangka memperkuat daya saing di pasar lokal maupun internasional.
Seorang peserta, Siti Solikah, pemilik usaha makanan rumahan seperti dimsum, siomay, mengungkapkan kesannya terhadap materi yang diberikan. “Materi hari ini sangat relevan dan membuka wawasan baru tentang bagaimana meningkatkan kualitas produk saya agar lebih menarik di mata konsumen,” ujarnya.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi pelaku UMKM. Selain meningkatkan kemampuan dan pemahaman mereka, kegiatan ini juga bertujuan mendorong inovasi yang berkelanjutan, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital yang semakin dinamis.
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon terus menunjukkan komitmennya sebagai pusat pengembangan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui pelatihan seperti ini, Cyber Islamic University berharap dapat menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan UMKM di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
Pelatihan “BUSTER H GODI” masih akan berlanjut dengan sesi-sesi menarik lainnya hingga selesai, memberikan ruang bagi para peserta untuk terus belajar dan mengembangkan bisnis mereka.