
UIN Siber Cirebon — Pelaksanaan hari ketiga Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) 2025 melalui Sistem Seleksi Elektronik (SSE) di titik lokasi Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon berjalan dengan lancar dan tertib. Sebagai salah satu titik strategis di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan), UIN Siber Cirebon kembali menunjukkan kapasitasnya sebagai kampus unggulan yang dikenal sebagai Cyber Islamic University (CIU).
Kepala Admisi dan Promosi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Basiran, M.A., menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian di hari ketiga ini mencerminkan kesiapan dan kesungguhan panitia lokal dalam menyukseskan proses seleksi nasional.
“Kampus kami bukan hanya menjadi lokasi pelaksanaan, tetapi juga representasi dari transformasi digital dalam pendidikan tinggi Islam di Indonesia. Pelaksanaan UM-PTKIN 2025 ini berjalan lancar, tertib, dan menunjukkan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap UIN Siber Cirebon,” ujar Basiran.
UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, sebagai PTKIN berbasis siber pertama di Indonesia, telah menyiapkan infrastruktur digital yang mendukung sistem seleksi elektronik. Para peserta UM-PTKIN dari berbagai daerah mengikuti ujian dengan sistem komputerisasi yang canggih dan pengawasan ketat berbasis teknologi.
Keberhasilan pelaksanaan hari ketiga ini juga memperkuat peran UIN Siber Cirebon sebagai simpul utama dalam peta pendidikan keislaman digital nasional. Sejak bertransformasi dari IAIN menjadi universitas siber melalui Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 2024, kampus ini terus membangun kepercayaan publik dan memperluas jangkauan layanannya secara nasional.
“Kami terus berkomitmen untuk memberikan layanan akademik dan seleksi yang transparan, adil, dan profesional. UM-PTKIN ini adalah gerbang awal menuju lahirnya generasi intelektual Islam yang unggul dan adaptif terhadap kemajuan teknologi,” tambah Basiran.
Dengan antusiasme peserta yang tinggi dan kesiapan teknis yang maksimal, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon membuktikan diri sebagai poros penting dalam pelaksanaan seleksi nasional UM-PTKIN 2025, serta sebagai simbol kemajuan pendidikan Islam berbasis digital di Indonesia.