UIN Siber Cirebon – Himpunan Mahasiswa Guru Madrasah Ibtidaiyah (HIMAGUMI) dan Jurusan PGMI, Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon (SSC) menggelar International Education Talk Show dengan tema “Challenges and Innovation: Global Perspectives on Elementary Education in the Digital Era” serta meresmikan Mars PGMI UINSSC. Acara berlangsung di Auditorium Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) lantai 5 dan melalui Zoom meeting, dihadiri oleh berbagai akademisi dan praktisi pendidikan internasional.
Acara ini dibuka oleh Dr. Asep Mulyana, M.Si. (Wakil Dekan III FITK UIN SSC), yang menekankan pentingnya adaptasi pendidikan dasar dalam menghadapi era digital. “Di era digital ini, kita harus mempersiapkan guru dengan kompetensi digital serta kemampuan mengintegrasikan pendidikan karakter dalam promosi digital,” ujarnya.
Sambutan lainnya disampaikan oleh Dr. Ahmad Arifuddin, M.Pd., Ketua Jurusan PGMI UIN SSC, yang mengapresiasi kegiatan ini sebagai program unggulan HIMAGUMI. “International Education Talk Show ini menjadi sarana pengembangan keilmuan dalam pendidikan dasar dan diharapkan HIMAGUMI dapat terus mengadakan kegiatan berskala internasional guna mendukung akreditasi unggul jurusan PGMI,” kata Dr. Arifuddin.
Empat narasumber ternama turut hadir memberikan pemaparan mendalam, di antaranya Prof. Muhammad Ali (Universitas California, USA), Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I (Ketua Umum PD PGMI Indonesia), Dr. Ahmad Arifuddin, M.Pd (Ketua Jurusan PGMI UIN SSC), dan Lia Anggraeni, S.Pd.Gr. (Guru Sekolah Indonesia Kota Kinabalu, Malaysia).
Prof. Muhammad Ali mengungkapkan perbedaan mencolok dalam pendekatan pendidikan dasar antara Amerika Serikat dan Indonesia, terutama dalam penggunaan teknologi dan pendidikan keagamaan. Dr. Andi Prastowo membahas pentingnya penerapan Artificial Intelligence (AI) dalam pendidikan dasar untuk meningkatkan mutu pendidikan, dengan catatan pentingnya menjaga etika dalam penggunaan AI untuk mencegah plagiarisme.
Lia Anggraeni mengulas tantangan dan inovasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dasar bagi anak-anak Indonesia di Malaysia, melalui berbagai inisiatif seperti Sekolah Indonesia Kota Kinabalu dan Community Learning Center (CLC) di Sabah dan Sarawak.
Selain talkshow, acara ini juga menandai peluncuran Mars PGMI UIN SSC yang dibawakan oleh grup musik Harmoni PGMI, menggunakan kombinasi alat musik tradisional dan modern. Harmoni PGMI, yang terdiri dari mahasiswa berbakat PGMI, tampil memukau dan menambah semarak acara.
International Education Talk Show ini diharapkan menciptakan peluang kolaborasi dan inspirasi bagi para peserta, serta memberikan wawasan berharga tentang tantangan dan inovasi dalam pendidikan dasar di era digital.
Acara yang berlangsung pada hari Kamis, 13 Juni 2024 ini, berhasil mengumpulkan berbagai pandangan global yang bermanfaat bagi pengembangan pendidikan dasar di Indonesia.