
UIN Siber Cirebon — Dalam rangka memperingati semangat Hari Pendidikan Nasional, Himpunan Mahasiswa Guru Madrasah Ibtidaiyah (HIMAGUMI) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon sukses menyelenggarakan Seminar Pendidikan Nasional bertema “Membangun Pondasi Digital untuk Pendidikan Dasar yang Berkualitas.” Acara ini digelar secara hybrid, memadukan pertemuan luring di Auditorium lantai 5 Gedung Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) dengan platform Zoom Meeting untuk partisipan daring dari berbagai daerah.(22/05).
Seminar ini menghadirkan narasumber berkompeten dari lintas bidang, yakni Waliyadin, M.A. (Ph.D. Student at the University of Canberra, Australia), Heru Mudianto, M.Pd. (Ketua Pusat Inovasi dan Pengembangan Digital UIN SSC), dan Wahyu Ariandi, S.Kom., M.CS. (Kepala Seksi Sarpras Bidang Pengelolaan Pendidikan Dasar). Dipandu oleh moderator Yuriska Dewi Suwarno Putri, M.Pd., dosen PGMI UIN SSC, acara ini berlangsung interaktif dan penuh inspirasi.
Digitalisasi sebagai Pilar Transformasi Pendidikan
Dalam sambutan pembukanya, Cita Shevani, Ketua Umum HIMAGUMI, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi seluruh elemen kampus dan berharap semangat Hari Pendidikan tetap hidup melalui agenda strategis seperti seminar ini.
Sementara itu, perwakilan DEMA FITK menegaskan bahwa digitalisasi dalam pendidikan bukan sekadar opsi, melainkan keniscayaan. “Pendidikan hari ini harus adaptif terhadap kemajuan teknologi, dan HIMAGUMI telah membuktikan relevansi tema dengan menghadirkan seminar yang memperkuat literasi digital,” ujarnya.
PGMI: Pendidikan Dasar Kunci Generasi Emas
Dr. Ahmad Arifuddin, M.Pd., Ketua Jurusan PGMI UIN SSC, menekankan pentingnya pendidikan dasar sebagai fondasi pembangunan karakter. Ia juga menyampaikan kabar menggembirakan bahwa UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon baru saja meraih akreditasi “Unggul” per 20 Mei 2025, terutama berkat keunggulannya di bidang teknologi dan digitalisasi pembelajaran. Ia mendorong mahasiswa untuk menguasai platform digital, termasuk pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) sebagai alat bantu belajar dan inovasi pengajaran.
Transformasi Pembelajaran: Dari Konvensional ke Digital Interaktif
Heru Mudianto, M.Pd. dalam paparannya menyebutkan bahwa mahasiswa calon guru harus siap menghadapi tren pembelajaran masa kini yang telah beralih ke metode personalisasi, kolaboratif, dan berbasis kompetensi. Ia memaparkan bahwa banyak sekolah dasar negeri kini telah mengintegrasikan coding dan AI ke dalam kurikulum. “Guru masa depan harus mampu memproduksi konten pembelajaran digital seperti video interaktif, modul online, hingga fitur augmented reality,” tegasnya.
Pendidikan Digital Butuh Infrastruktur dan Mindset
Senada dengan itu, Wahyu Ariandi, S.Kom., M.CS. menekankan bahwa keberhasilan pendidikan digital bertumpu pada empat pilar utama: infrastruktur, literasi digital, perangkat dan platform, serta mindset digital. Ia menyebutkan tantangan terbesar justru terletak pada perubahan pola pikir para pelaku pendidikan, dari siswa hingga pejabat dinas.
Paradigma Baru Pendidikan dari Perspektif Global
Mengakhiri sesi narasumber, Waliyadin, M.A., kandidat doktor di University of Canberra, mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 telah menjadi titik balik percepatan transformasi digital dalam pendidikan. Ia memaparkan hasil riset yang menunjukkan masih tingginya angka guru yang belum memahami desain pembelajaran modern. “Penggunaan teknologi harus terintegrasi dengan pedagogi, dan guru perlu didampingi untuk merancang pengalaman belajar yang berpusat pada siswa,” ungkapnya.
Harapan dan Masa Depan Pendidikan Digital
Melalui seminar ini, HIMAGUMI berharap dapat membangun kesadaran dan kapasitas mahasiswa sebagai calon pendidik dalam menyongsong era digital yang kian berkembang pesat. Seminar ini bukan hanya menjadi ruang diskusi akademik, tetapi juga membuka peluang kolaborasi antar elemen pendidikan untuk terus melahirkan inovasi.
“Semoga dari forum ini lahir inspirasi besar untuk masa depan pendidikan Indonesia,” pungkas panitia dalam sesi penutupan.