IAIN Syekh Nurjati Cirebon menjadi tuan rumah Rapat Kordinasi (Rakor) Bidang Kemahasiswaan Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonenesia. Kegiatan ini dipusatkan di Onix Ballroom, Aston Hotel and Convetion Center, Minggu – Selasa (20-22/11).
Rakor ini dihadiri 37 Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dari UIN, IAIN maupun STAIN. Pembukaan Rakor dilangsungkan Minggu (20/11) malam. Diawali dengan tari topeng, lagu wajib Indonesia raya dan pembacaan ayat Al-Quran.
Rektor IAIN Cirebon, Dr H Sumanta MAg menjelaskan, Rakor tersebut bagian dari upaya bersama PTKIN untuk meningkatkan layanan kepada stake holder. Selain itu juga bertujuan menyamakan persepsi terkait rencana ke depan dan aspirasi dari PTKIN ke Dirjen Pendis Kemenag.
“Rapat Kordinasi ini bagian dari Bidang Kemahasiswaaan yang ada di perguruan tinggi di bawah naungan Kemenag. Ada UIN, IAIN, juga STAIN,” ujarnya.
Menurut Sumanta, Bidang Kemahasiswaan pada PTKIN menyangkut banyak hal. “Banyak hal terkait dengan kemahasiswaan. Terkait dengan regulasi, PMA. Peraturan itukan disaring dulu melalui rakor ini dishare yang bersifat bottom up (dari PTKI ke Dirjen Pendis),” jelas Sumanta.
Sumanta melanjutkan, aspirasi dari PTKIN ini menjadi landasan dan pertimbangan dimunculkannya regulasi. “Misalnya aturan tentang UKM, DEMA, SEMA tentang Ormawa. Kegiatan yang ada di dalam kampus,” jelasnya.Sumanta berharap, dengan dipilihnya IAIN Cirebon menjadi tuan rumah Rakor dapat melahirkan regulasi yang memacu inovasi dan kreativitas bagi Bidang Kemahasiswaan baik di tingkat institut maupun fakultas.
“Pesan saya sekiranya Rapat Kordinasi Bidang Kemahasiswaan ini bisa jadi pijakakan bersama yang bisa memberikan motivasi dan menginspirasi kegiatan mahasiswa,” katanya.
Sementara itu, Kasi Kemahasiswaan Subdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Diktis Kemenag, Amiruddin Kuba menjelaskan, Rakor digelar dalam rangka kordinasi antar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan terkait beberapa agenda besar.
“Tujuannya mengkordinasikan kegiatan bidang kemahasiswaa di lingkup PTKIN kemudian beberapa isu yang kita ingin bicarakan bersama untuk dilaksanakan di 2022 maupun 2023,” kata dia.
Menurut Amiruddin, kegiatan Bidang Kemahasiswaan minimal dibagi tiga level. Baik level instutisi atau daerah, regional maupun nasional. Dengan diadakannya Rakor, Bidang Kemahasiswaan di masing-masing PTKIN diharapkan dapat melakukan kordinasi maupun kolaborasi.
Di lokasi yang sama, Ketua Forum Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Dr Abdur Rozaki MSi menguatkan, ada dua agenda utama Rakor Bidang Kemahasiswaan.
Pertama ingin mengembangkan pendekatan dalam pengembangan akademik dan minat bakat mahasiswa agar mahasiswa punya karakter visioner dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman serta berkontribusi terhadap kampusnya.
“Kedua ingin membahas pendekatan Organisasi Kemahasiswaan seperti apa yang sekarang. Agar dengan organiasinya mahasiswa mampu menjawab tantangan zaman dan meraih masa depan yang cerah,” pungkas Rozaki.