UIN Siber Cirebon (Jakarta) – Panitia Nasional Ujian Sistem Seleksi Elektronik (SSE) UM-PTKIN 2024 menggelar Sidang Kelulusan UM-PTKIN 2024 di HARRIS Hotel & Conventions Kelapa Gading Jakarta. Acara yang berlangsung selama dua hari, mulai Jumat hingga Sabtu, 5-6 Juli 2024, ini dihadiri oleh Plh Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. Hajam, M.Ag., bersama Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Pengembangan Kelembagaan, Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag., serta Penanggung Jawab Teknologi Informasi dan Komunikasi (PJ TIK), Hartawan, S.I.P.
Salah satu momen yang membahagiakan adalah pengumuman peringkat 10 besar kategori IAIN yang paling banyak diminati oleh calon mahasiswa baru dalam UM-PTKIN 2024. IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yang pada tanggal 21 Mei 2024 resmi bertransformasi menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan terbitnya Perpres No. 60 Tahun 2024, menempati peringkat pertama.
Kehadiran pimpinan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam acara ini menunjukkan komitmen kuat institusi dalam mendukung kebijakan pendidikan yang berbasis kualitas dan akuntabilitas. Prof. Dr. Hajam, M.Ag. menyatakan, “Alhamdulillah, IAIN Syekh Nurjati Cirebon yang sekarang telah bertransformasi menjadi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, menempati ranking 1 kategori IAIN yang paling banyak diminati.”
Lebih lanjut, Prof. Dr. Hajam mengungkapkan harapannya, “Semoga dengan turunnya Perpres No. 60 Tahun 2024, ke depannya UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dapat memenuhi harapan masyarakat dalam melayani pendidikan tinggi, yang tentunya dengan distingsinya sebagai PTKIN berbasis siber.”
Senada dengan Prof. Dr. Hajam, Wakil Rektor I, Prof. Dr. H. Jamali, M.Ag., menambahkan, “Kami juga berupaya dengan layanan digital dan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang merupakan E-Learning Studi Programs satu-satunya di kalangan PTKIN/PTKN di Indonesia. Sampai dengan hari ini, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon telah memiliki Prodi PJJ PAI, PJJ PBA, PJJ PGMI, dan PJJ PAI S2.” pungkas Prof Jamali.
Sidang Kelulusan UM-PTKIN 2024 ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para peserta, tetapi juga menjadi ajang silaturahmi dan bertukar pikiran antara pimpinan PTKIN se-Indonesia. Diharapkan, hasil dari sidang ini dapat membawa perbaikan dan inovasi dalam sistem penerimaan mahasiswa baru di PTKIN, serta mendorong kemajuan pendidikan tinggi keagamaan Islam di Indonesia.