
UIN Siber Cirebon (Pendopo Kabupaten) – Program INOVASI mengapresiasi dukungan dan sinergi yang terjalin dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon serta Kementerian Agama Kabupaten Cirebon dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan madrasah. Apresiasi ini disampaikan dalam agenda Rapat Koordinasi dan Focus Group Discussion (FGD) “Penguatan Dukungan Ekosistem Madrasah: Pelibatan LPTK dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC)” yang berlangsung di Pendopo Kabupaten Cirebon, Kamis (27/8).
INOVASI, fase ketiga program mereka menekankan pendekatan Penguatan Ekosistem di mana perguruan tinggi, khususnya Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK), memiliki peran sentral. “Kerja sama yang sudah terbangun dengan UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Kemenag Kabupaten Cirebon menunjukkan fondasi kuat. Namun dukungan dari Kemenag Pusat tetap dibutuhkan agar sinergi ini terus berlanjut dan berkesinambungan,” terang Sri Widuri Program Director INOVASI.
Dirjen Pendis: KBC Butuh Mindset Baru
Dalam kesempatan tersebut, Prof. Dr. H. Amien Suyitno, M.Ag., Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, menegaskan bahwa penerapan KBC tidak hanya teknis, tetapi juga memerlukan perubahan paradigma di semua jenjang pendidikan.
“KBC adalah instrumen penting yang bertumpu pada literasi, numerasi, dan sains, termasuk integrasi coding dan AI. Namun yang terpenting, KBC harus dipahami sebagai jalan panjang membentuk karakter. Prosesnya bisa memakan waktu belasan tahun, tapi ujungnya adalah cinta—cinta pada ilmu, pada sesama, dan pada bangsa,” tegasnya.
Amien juga menekankan peran Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) sebagai “pabriknya guru” yang harus dilibatkan secara aktif. “Kalau mau membicarakan KBC, kita harus mulai dari mindset guru, orang tua, hingga siswa. FITK punya tanggung jawab besar di sana,” tambahnya.
Rektor UIN Siber Syekh Nurjati: Perguruan Tinggi Harus Turun ke Akar Rumput
Sementara itu, Rektor UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Prof. Dr. H. Aan Jaelani, M.Ag., menegaskan komitmen kampusnya untuk hadir di tengah masyarakat, bukan hanya berdiri di menara gading.
“Perguruan tinggi punya tridarma. Artinya, kami tidak boleh hanya mengajar di kelas, tapi juga meneliti dan mengabdi untuk menjawab kebutuhan riil masyarakat. Program dosen mengajar di madrasah ibtidaiyah, riset lapangan, hingga penguatan literasi digital guru akan kami dorong,” ungkapnya.
Prof. Aan menilai, keterlibatan UIN Siber Cirebon dalam program INOVASI adalah bukti nyata bahwa perguruan tinggi bisa menjembatani kebijakan nasional dengan praktik di lapangan. “Kami siap mendukung peningkatan literasi IT para guru dan menjadikan madrasah sebagai laboratorium pembelajaran berbasis digital yang inklusif,” tutupnya.
Sinergi untuk Pendidikan Madrasah
Rapat koordinasi ini menghasilkan kesepahaman bersama tentang pentingnya pelibatan LPTK Islam dalam implementasi KBC di Kabupaten Cirebon. Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, perguruan tinggi, serta mitra internasional, KBC diharapkan dapat melahirkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan peduli.