
UIN Siber Cirebon — Jurusan Tadris Bahasa Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali mencuri perhatian dengan menyelenggarakan Studium General bertajuk “Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran BIPA: Kolaborasi Bahasa, Budaya, dan Digitalisasi Pendidikan”, Kamis (5/6/2025). Digelar secara hybrid, kegiatan ini menjadi titik tolak penting dalam mendorong transformasi digital pengajaran Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) sekaligus memantapkan positioning UINSSC di panggung pendidikan global.
Acara ini menghadirkan tiga narasumber terkemuka dari dalam dan luar negeri. Narasumber pertama, Prof. Yusro Edy Nugroho, M.Hum., Guru Besar dari Universitas Negeri Semarang (UNNES), membuka wawasan peserta dengan pemaparan tentang inovasi kurikulum BIPA berbasis teknologi digital. Menurutnya, pendekatan pedagogis humanistik harus berjalan selaras dengan pemanfaatan teknologi adaptif. “BIPA bukan hanya alat diplomasi budaya, tapi juga jembatan diplomasi teknologi dan humanisme,” tegasnya.
Sorotan internasional hadir dari Dr. Balazs Huszka, akademisi dan peneliti dari Universiti Brunei Darussalam, yang tampil secara daring. Dalam sesi yang mengangkat praktik pengajaran bahasa kedua menggunakan platform digital, Dr. Huszka menekankan bahwa sensitivitas budaya dan interaktivitas media adalah kunci utama dalam menarik minat pelajar asing. Ia menyebut pengalaman pembelajar sebagai aspek yang tidak bisa diabaikan dalam era pendidikan digital lintas negara.
Dari sisi praktis, Nurhannah Widianti, M.Pd., dosen muda UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, tampil membagikan pengalaman langsung dalam mengembangkan media pembelajaran BIPA berbasis multimedia interaktif. Salah satu yang mencuri perhatian adalah ketika ia mengajak Mas Toni, mahasiswa asing asal Filipina, untuk mempraktikkan langsung dialog BIPA berbasis kearifan lokal Cirebon. “Ini bukan hanya tentang bahasa, tapi tentang mengenalkan nilai-nilai lokal kita ke dunia global,” jelas Nurhannah yang akrab disapa Bu Hanna.
Acara yang dimoderatori oleh Rianto, M.Pd., Sekretaris Jurusan Tadris Bahasa Indonesia ini dibuka resmi oleh Tato Nuryanto, M.Pd., selaku Ketua Jurusan sekaligus perwakilan pimpinan FITK. Dalam sambutannya, Tato menegaskan pentingnya BIPA sebagai gerbang diplomasi dan internasionalisasi kampus. “UINSSC harus tampil sebagai pelopor pendidikan bahasa berbasis digital dan nilai-nilai lokal. Inilah masa depan kita,” ujarnya.
Kegiatan yang dihadiri ratusan mahasiswa ini berlangsung interaktif dan menggugah. Dalam sesi tanya jawab, muncul beragam pertanyaan tentang pemanfaatan kecerdasan buatan dalam pengajaran BIPA, pengembangan aplikasi pembelajaran, hingga tantangan etika dalam digitalisasi konten kebahasaan.
Sebagai penutup, panitia menyampaikan bahwa Studium General ini akan menjadi agenda tahunan yang berkelanjutan dan akan diikuti dengan workshop pengembangan media BIPA berbasis teknologi. Ketua Jurusan Tadris Bahasa Indonesia menegaskan kembali komitmen jurusan dalam mencetak generasi pendidik bahasa yang siap berkontribusi di kancah internasional.
Dengan semangat sebagai Digital Islamic University, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menunjukkan langkah konkret dalam menyinergikan teknologi, budaya, dan diplomasi pendidikan. Studium General ini tidak hanya menjadi ajang transfer ilmu, tetapi juga bukti nyata bahwa Bahasa Indonesia memiliki tempat terhormat dalam panggung global, terutama melalui sentuhan digital dan semangat kolaboratif lintas budaya.