UIN Siber Cirebon — Batik sebagai Jembatan Kolaborasi dan Diplomasi Budaya Suasana penuh semangat dan kolaboratif mewarnai kegiatan International Community Service: Batik Heritage Site Exploration and Batik Practice yang diselenggarakan pada Selasa (14/10/2025) di kawasan Batik Trusmi, Cirebon. Kegiatan ini merupakan program pengabdian kepada masyarakat berskala internasional hasil kolaborasi antara Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan University of the Philippine Manila.
Program ini menjadi wujud nyata implementasi Tridarma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat dan diplomasi budaya. Melalui kegiatan ini, peserta dari kedua negara diajak mengenal lebih dalam warisan budaya batik — mulai dari nilai historis, filosofi, hingga proses pembuatannya secara langsung.
Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. H. Didi Sukardi, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya pelestarian budaya lokal melalui kolaborasi global.
“Kegiatan ini bukan sekadar praktik budaya, tetapi juga bagian dari upaya memperkuat jejaring akademik internasional dan mengembangkan ekonomi kreatif berbasis warisan budaya,” ujar Dr. Didi Sukardi.
Dalam kegiatan tersebut, para peserta — yang terdiri dari dosen dan mahasiswa FEBI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon serta University of the Philippine Manila — berkesempatan melakukan eksplorasi situs Batik Trusmi, mendengarkan pemaparan sejarah dan filosofi batik Cirebon, serta membatik langsung motif khas Mega Mendung, simbol kearifan dan kedamaian masyarakat Cirebon.
Manajer Batik Trusmi Cirebon turut menjadi narasumber utama dalam kegiatan ini. Ia menyampaikan bagaimana batik tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga menjadi sumber ekonomi kreatif yang berkelanjutan, serta bentuk nyata ekspresi budaya yang telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia.
Kegiatan ini menjadi ajang pertukaran pengetahuan lintas negara, di mana peserta dari Filipina menyatakan kekagumannya terhadap kekayaan budaya Indonesia yang mampu memadukan seni, nilai spiritual, dan ekonomi dalam satu karya luhur. Interaksi dan praktik bersama ini juga memperkuat pemahaman lintas budaya serta membuka peluang pengembangan kerja sama akademik dan ekonomi kreatif di masa depan.
Selain berdampak bagi dunia akademik, kegiatan ini juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat dan pelaku industri batik lokal, dengan memperluas jejaring promosi dan memperkenalkan batik Cirebon ke kancah internasional.
Menutup kegiatan, para peserta dari dua negara sepakat bahwa batik tidak sekadar kain, tetapi simbol identitas, kreativitas, dan diplomasi budaya Indonesia di mata dunia.
“Melalui kegiatan seperti ini, kita tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membangun jembatan antarbangsa melalui semangat kolaborasi dan pengabdian,” tutup Dr. Didi Sukardi.
Dengan terlaksananya program International Community Service: Batik Heritage Site Exploration and Batik Practice, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon kembali menegaskan perannya sebagai kampus siber berkelas dunia yang berkomitmen memperkuat nilai-nilai lokal melalui jalinan kerja sama global.



