Jafar Fikri Alkadrie Kupas Tuntas Dunia Keprotokolan dalam Sharing Session BI Cirebon: Cepat, Tepat, Selamat, dan Manfaat

UIN Siber Cirebon (Kuningan) – Usai pembukaan resmi oleh Fickry Widya Nugraha, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Cirebon, kegiatan Capacity Building Humas dan Protokol se-Ciayumajakuning berlanjut ke sesi penting bertema “Pengantar Keprotokolan”, Kamis (21/8), di Hotel Santika Premiere, Kuningan.

Hadir sebagai narasumber, Jafar Fikri Alkadrie, Kepala Subbagian Pelayanan Protokol Biro Protokol dan Kerumahtanggaan, Deputi Bidang Administrasi, Sekretariat Wakil Presiden RI, yang membawakan materi secara detail dan aplikatif, langsung dari pengalaman lapangan bersama pejabat negara.

Kupas Tuntas Keprotokolan: Dari Undang-Undang hingga Lapangan

Dalam sesinya, Jafar mengulas secara sistematis tentang pokok-pokok penting dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2010 tentang Keprotokolan, termasuk penjabaran jenis-jenis kunjungan seperti:

  • Kunjungan kenegaraan
  • Kunjungan resmi
  • Kunjungan kerja
  • Kunjungan pribadi
  • Kunjungan transit

Ia menekankan pentingnya memahami alur kerja protokol yang efisien dan profesional, dengan berpegang pada Pedoman Protokol Wakil Presiden: Cepat, Tepat, Selamat, dan Manfaat.

“Menjadi seorang protokol bukan sekadar mengatur barisan atau menyambut pejabat, tapi memastikan kelancaran acara secara menyeluruh dengan presisi tinggi,” ujarnya.

Menjadi Protokol yang Efektif: Tak Hanya Soal Etiket

Jafar juga menjelaskan bahwa keprotokolan menuntut kecermatan, komunikasi, koordinasi lintas instansi, dan kesiapsiagaan tinggi, terutama dalam penugasan-penugasan strategis kenegaraan.

Dalam sesi interaktifnya, ia menekankan filosofi kerja yang dipegang para protokol istana:

“Lebih baik pecah di perut daripada keluar dari mulut” — menegaskan pentingnya kerahasiaan, integritas, dan profesionalisme dalam setiap tugas yang dijalankan.

Protokol: Wajah Pertama dan Penentu Citra Lembaga

Menurut Jafar, seorang petugas protokol adalah wajah pertama yang menyambut tamu dan pejabat, sekaligus pihak yang menjamin acara berjalan lancar dari awal hingga akhir. Oleh karena itu, kemampuan teknis, penguasaan regulasi, dan ketegasan sangat diperlukan.

Ia juga menekankan bahwa penugasan di bidang keprotokolan memberi banyak manfaat personal dan institusional, seperti:

  • Meningkatkan kemampuan manajemen acara,
  • Memperluas jejaring antar-lembaga,
  • Membangun citra positif instansi,
  • Dan membentuk karakter disiplin serta kerja tim.

Salah satu peserta yang hadir dalam kegiatan ini adalah Mohamad Arifin, Pranata Humas Ahli Muda yang menjadi utusan resmi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon. Kehadiran Arifin menunjukkan komitmen UIN Siber Cirebon dalam meningkatkan kapasitas kehumasan dan keprotokolan di era komunikasi publik yang semakin kompleks.

“Kegiatan ini sangat relevan untuk memperkuat peran humas dan protokol sebagai garda depan citra institusi, termasuk di lingkungan kampus berbasis digital seperti UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon,” ujar Arifin usai mengikuti sesi.

Kegiatan capacity building ini menjadi ajang penting untuk meningkatkan profesionalisme, memperkuat jejaring komunikasi lintas lembaga, serta menegaskan bahwa keprotokolan adalah bagian integral dari pelayanan publik yang berkualitas dan berintegritas.