UIN Siber Cirebon – Dalam rangka menyambut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Dosen dan Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon mengadakan Pelatihan Tular Nalar bertajuk “Sekolah Kebangsaan” di SMAN 7 Cirebon. Program ini merupakan inisiatif dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) yang didukung oleh Google.org, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai pemilu, demokrasi, dan kemampuan mendeteksi serta menghindari hoaks.
Amelia Dwi Handayani, M.I.Kom., dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sekaligus penanggung jawab kegiatan, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang terlibat dalam pelatihan ini. Ia menekankan pentingnya kolaborasi ini, mengingat para siswa sebagai pemilih pemula belum memiliki pengalaman dalam pemilu sebelumnya. “Pelatihan ini sangat penting untuk membekali mereka dalam menghadapi Pilkada 2024 dengan bijak dan penuh tanggung jawab,” ujar Amelia.
Tofik M.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMAN 7 Cirebon, turut mengapresiasi inisiatif ini. Ia menekankan bahwa literasi digital adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan oleh para siswa dalam menghadapi tantangan Pilkada mendatang, terutama dalam menyaring informasi dan menghindari berita hoaks. “Kegiatan ini memberikan bekal penting bagi siswa dalam menyikapi berbagai informasi yang beredar selama Pilkada,” katanya.
Sementara itu, Mohamad Joharudin, M.Pd., anggota Bawaslu Kota Cirebon, memberikan pandangannya tentang pentingnya memilih kepala daerah yang terbaik dengan menelusuri rekam jejak para calon. Ia juga mengajak para peserta untuk berperan aktif dalam mengawasi jalannya Pilkada dan melaporkan jika terjadi kecurangan melalui media sosial. “Partisipasi aktif masyarakat sangat penting untuk memastikan Pilkada berjalan dengan jujur dan adil,” tegasnya.
Pelatihan ini juga menghadirkan Santi Indra Astuti, Program Manager Tular Nalar, yang berpartisipasi melalui Zoom. Santi menekankan pentingnya berpikir kritis dalam menghadapi derasnya arus informasi selama Pilkada. “Kita semua dihadapkan pada tantangan besar di era digital ini, di mana kemampuan berpikir kritis menjadi kunci untuk menyaring informasi yang benar,” ujarnya.
Acara ini diikuti oleh 100 siswa kelas 3 SMAN 7 Cirebon yang dibagi menjadi 10 kelompok. Mereka dipandu oleh 10 fasilitator dalam diskusi mendalam dan sesi tanya jawab, memungkinkan peserta untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang proses pemilu dan pentingnya menjaga integritas demokrasi.
Pelatihan Tular Nalar ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam membangun kesadaran politik yang sehat di kalangan generasi muda, serta memastikan mereka menjadi pemilih yang cerdas dan kritis dalam Pilkada 2024.