Sebanyak 2.340 calon Mahasiswa mulai menjalani Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Tinggi Islam (UM-PTKIN) Sistem Seleksi Elektronik (SSE) di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.
Wakil Rektor (Warek) I Bidang Akademik dan Pengembangan IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Saefuddin Zuhri, M.Ag mengatakan, ujian di kampus Keagamaan Negeri satu-satunya di wilayah III Cirebon ini dilaksanakan selama 3 hari, yaitu Senin, Selasa, dan Kamis (24, 25, 27/5/2021).
“Ujiannya dilaksanakan 3 hari, Senin, Selasa, Kamis, karena hari Rabunya kan libur (Hari Raya Waisak)”, ungkapnya.
Dia menjelaskan, sebanyak 2.340 calon mahasiswa tersebut tidak seluruhnya bertujuan untuk kuliah di IAIN Syekh Cirebon. Jumlah tersebut merupakan yang memilih tempat ujian di kampus ini dengan tujuan berbagai PTKIN di seluruh Indonesia.
“Karena ujian ini kan nasional, jadi 2.340 itu tidak seluruhnya memilih kuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tapi itu tujuannya berbagai kampus PTKIN, hanya memilih tempat ujiannya di IAIN Cirebon,” jelasnya.
Untuk jumlah pendaftar yang memilih kuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sendiri, imbuh Saefudin, yaitu sebanyak 4.432 peserta. Mereka pun tidak semuanya menjalani ujian di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, tetapi berbagai kampus PTKIN di seluruh Indonesia.
Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah peserta UM-PTKIN yang memilih tempat ujian di IAIN Syekh Nurjati Cirebon pada tahun 2021 ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020.
Pada tahun 2020 kemarin, jumlah peserta yang menjalani UM-PTKIN di IAIN Syekh Nurjati Cirebon berjumlah 3.065 peserta. Sedangkan pada tahun 2021 ini, berjumlah 2.340 peserta.
Namun, dari pendaftar secara nasional, jumlah peserta yang memilih kuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon mengalami peningkatan yang signifikan. Yaitu, pada tahun 2020 kemarin, jumlah calon mahasiswa yang mendaftar melalui jalur UM-PTKIN berdasarkan pilihan pertama dengan tujuan kuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon sebanyak 2.128 peserta. Sedangkan pada tahun 2021 ini meningkat menjadi 4.432 peserta. Berdasarkan data tersebut, dapat dilihat peningkatannya lebih dari 100 persen.
Bahkan, menurut Saefudin, dalam pelaksanaan UM-PTKIN tahun 2021 ini pun mengalami peningkatan kualitas. Pasalnya, ujian menggunakan SSE ini merupakan tahun kedua yang dilaksanakan PTKIN. Sehingga, sejumlah kendala dalam pelaksanan di tahun sebelumnya telah dilakukan perbaikan.
“Pelaksanaannya sama, tapi ada peningkatan mutu pelayanan. Seperti jika peserta ujian mengalami kendala, mereka dapat langsung menyampaikannya di link yang ada di kanal tempat mereka menjalani ujian,” terangnya.
Selain itu, lanjut Saefudin, dalam pelaksanaan UM-PTKIN ini pun dilakukan tes membaca dan menulis Al-Qur’an melalui perangkat yang telah disediakan dalam SSE.
“Alhamdulillah pelaksanaannya semakin baik tidak ada kendala. Ini kan tahun kedua (pelaksanaan UM-PTKIN menggunakan SSE), jadi pelaksanaannya semakin baik. Sebelumnya juga kan telah dilakukan uji coba terlebih dahulu,” imbuhnya.
Saefudin memaparkan, untuk menjaring mahasiswa kuliah di PTKIN ada beberapa jalur, yaitu melalui jalur Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (SPAN-PTKIN), UM-PTKIN, dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) Mandiri.
Di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, untuk tahap pertama penerimaan mahasiswa melalui jalur SPAN-PTKIN sendiri telah dilaksanakan pada 19-23 Maret 2021 dan tahap kedua pada 25-29 Maret 2021 kemarin. Sedangkan untuk jalur UM-PTKIN dilaksanakan pada 24, 25, dan 27 Mei 2021. Dan untuk jalur SPMB Mandiri, pendaftarannya telah dibuka sejak 12 April 2021 kemarin hingga 23 Juni 2021 mendatang.
“Kuota penerimaan mahasiswa baru di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, yaitu untuk jalur SPAN-PTKIN sebanyak 30 persen, jalur UM-PTKIN 50 persen, sedangkan jalur SPMB Mandiri 20 persen,” terangnya
Dalam kesempatan ini, Saefudin mendorong, pihaknya dapat menjaring calon-calon mahasiswa sesuai dengan program studi (prodi) yang dipilihnya. Pasalnya, kata dia, hal itu dapat membuat mereka menjalani perkuliahan dengan nyaman, karena sesuai passionnya. Karena, hal itu dapat berpengaruh terhadap kesuksesan mahasiswa yang bersangkutan.
“Karena dalam psikologi pendidikan, kesesuaian prodi yang dipilih tersebut akan sangat berpengaruh terhadap kesusksesan mahasiswa tersebut, salah satunya dapat lulus tetap waktu. Seperti analoginya begini, kuda jangan diajari berkokok, tapi ajarilah berlari. Begitupun ayam, jangan diajari berenang, tapi latihnya berkokok. Karena jika ayam diajari berenang, maka itu justru akan menenggelamkannya,” tutur Saefudin.
Sementara itu, Pranata Humas IAIN Syekh Nurjati Cirebon, H Mohamad Arifin MPd mengungkapkan, peningkatan jumlah calon mahasiswa tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari peran serta publikasi yang begitu gencar pihaknya lakukan. Seperti menggandeng sejumlah media, baik cetak maupun online yang terus memberitakan kemajuan kampus yang dalam waktu dekat akan segera bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) ini.
“Informasi tentang berbagai prestasi, kemajuan, dan perkembangan IAIN Syekh Nurjati Cirebon terus kita publikasikan. Sehingga masyarakat semakin tahu kualitas kampus ini. Ini sangat penting untuk dilakukan. Karena hal itu tentu berdampak positif dalam menarik kepercayaan masyarakat untuk berkuliah di IAIN Syekh Nurjati Cirebon. Terlebih IAIN Syekh Nurjati Cirebon ini akan bertransformasi menjadi UIN, sehingga masyarakat perlu tahu bahwa kampus ini akan terus berkembang sangat luar biasa, baik dalam pembangunan maupun di bidang keilmuannya,” ujarnya.