
UIN Siber Cirebon (Palir) — Dalam upaya menjawab tantangan ketahanan pangan di tingkat keluarga, mahasiswa Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon (Cyber Islamic University/CIU) dari Kelompok 111 KKN Konvensional resmi memulai masa pengabdian mereka di Desa Palir, Kecamatan Tengah Tani, Kabupaten Cirebon, dengan mengusung program inovatif bertajuk “Urban Farming dan Ketahanan Pangan Keluarga.”
Salah satu kegiatan perdana yang mencuri perhatian adalah belajar menanam bersama petani lokal, Didi, yang berlangsung pada Jumat (18/07) di greenhouse milik beliau. Kegiatan ini menjadi ajang interaktif mahasiswa untuk menyerap ilmu pertanian langsung dari pelaku lapangan yang telah berpengalaman.
Muhamad Sulendra, Ketua Kelompok 111 KKN Kovensional, menegaskan bahwa program ini tidak hanya sekadar praktik pertanian, tetapi juga bagian dari edukasi untuk membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya memanfaatkan lahan sempit dan limbah rumah tangga sebagai potensi pangan yang berkelanjutan.
“Kami ingin mendorong masyarakat agar bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan, meskipun dengan keterbatasan lahan. Melalui urban farming, masyarakat bisa menghasilkan sayuran dan buah sendiri, sehat, dan hemat,” jelas Sulendra.
Dalam sesi belajar menanam ini, mahasiswa dibimbing langsung oleh Didi mulai dari proses pembuatan media tanam, teknik penyemaian bibit, hingga cara perawatan yang tepat. Selain itu, Didi juga berbagi pengalaman tentang bagaimana menciptakan pertanian yang ramah lingkungan dan efisien secara biaya.
Kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat desa dalam membangun kedaulatan pangan di level akar rumput. Semangat kolaboratif yang diusung dalam tema “Serempak, Bergerak, dan Berdampak” menjadi napas dari seluruh rangkaian kegiatan pengabdian ini.
Ke depan, mahasiswa Kelompok 111 berencana mengembangkan mini urban farm berbasis hidroponik dan kompos rumah tangga yang bisa direplikasi oleh warga sekitar. Langkah ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran kolektif terhadap pentingnya ketahanan pangan keluarga sebagai pilar dasar kesejahteraan masyarakat desa.