UIN SIber Cirebon – Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), selenggarakan “Guest Lecture Collaboration”. Kegiatan yang dilaksanakan secara online via zoom meeting ini merupakan tindak lanjut dari perjanjian kerjasama antara Jurusan PGMI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan Prodi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Bidang Pendidikan dan Pengajaran. Rabu, (11/09/2024).
Kegiatan ini mengangkat tema “Inovasi Pembelajaran IPA MI/SD di Era Society 5.0” dengan menghadirkan Narasumber Nur Luthfi Rizqa Herianingtyas, M.Pd. dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Nur Atikoh, M.Pd. dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Dalam sambutannya, Ketua Jurusan PGMI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Dr. Ahmad Arifuddin, M.Pd. menyampaikan bahwa kegiatan Guest Lecture Collaboration ini merupakan kegiatan hasil kolaborasi antara Jurusan PGMI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dengan Prodi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Bidang Pendidikan dan Pengajaran. “InsyaAllah kegiatan-kegiatan kolaborasi lainnya di bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat akan kami rencanakan di tahun depan” imbuhnya.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa kegiatan guest lecture collaboration ini diikuti oleh 300 peserta dari berbagai kampus dan sekolah di Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. “Tidak hanya dari unsur mahasiswa saja yang mengikuti kegiatan ini, namun dari unsur dosen dan guru juga ikut hadir” tuturnya.
Dr. Atikah Syamsi, M.Pd.I., Wakil Dekan 1 FITK UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam sambutannya juga menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada Prodi PGMI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan Prodi PGMI UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan ini. “terima kasih Kaprodi dan Sekprodi yang telah menyelenggarakan kegiatan guest lecture ini, semoga lancar dan sukes, amin” imbuhnya.
Lebih lanjut, Wakil Dekan 1 juga berharap semoga kegiatan Guest Lecture Collaboration ini dapat menjadi sarana diskusi dan sharing of knowledge bagi dosen-dosen PGMI kepada para Mahasiswa PGMI di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, maupun dengan kampus-kampus lainnya se Indonesia. Sehingga para mahasiswa PGMI semakin terbuka dan semakin meningkat wawasan dan pengetahuannya, khususnya dalam mengembangkan inovasi pada pembelajaran IPA MI/SD di era society 5.0.
Idah Faridah Laily, M.pd. sebagai moderator yang sekaligus Sekretaris Jurusan PGMI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon memandu jalannya kegiatan guest lecture collaboration tersebut. Beliau mengawali diskusi dengan membacakan curriculum vitae masing-masing narasumber, yakni Nur Luthfi Rizqa Herianingtyas, M.Pd. dan Nur Atikoh, M.Pd.
Dalam paparannya, Nur Luthfi Rizqa Herianingtyas, M.Pd. menyampaikan tentang pentingnya menguasai keterampilan abad 21 bagi siswa/mahasiswa, di mana para siswa/mahasiswa harus mampu berpikir kritis, berpikir kreatif, berkolaborasi, dan berkomunikasi. Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa salah satu metode/pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan karakter pembelajaran IPA adalah pendekatan berbasis penyelidikan ilmiah, yang meliputi PBL, PjBL, inquiry learning, discovery learning, research based learning, sets, stem, dan design thinking. Design Thinking merupakan salah satu metode pembelajaran yang dikupas secara tuntas pada kegiatan guest lecture tersebut. Metode ini berfokus pada kebutuhan untuk menciptakan ide dan mencari solusi (produk, layanan, sistem) terhadap masalah berbahaya, dan menawarkan pendekatan baru untuk sekelompok pengguna tertentu. Sehingga metode design thinking ini dapat menjadi salah satu alternatif inovasi pembelajaran IPA MI/SD di era society 5.0.
Sementara itu, Nur Atikoh, M.Pd. memaparkan tentang model pembelajaran Lima Domain Sains dengan pendekatan SETS. Menurutnya Pendekatan SETS adalah suatu pendekatan dalam proses pembelajaran yang mengintegrasikan unsur Science, Environment, Technology, and Society. Bentuk integrasi model pembelajaran Lima Domain Sains dengan pendekatan SETS yaitu pertama, mengaitkan prinsip ilmiah dengan masalah lingkungan dan teknologi; kedua, mendorong investigasi ilmiah dengan fokus pada isu-isu masyarakat; ketiga, mengembangkan sikap positif terhadap sains melalui pemahaman konteks nyata; keempat, menggunakan teknologi dan sains untuk memecahkan masalah sehari-hari; kelima, memotivasi inovasi melalui proyek-proyek berbasis masalah.