Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (HIMMAPIS) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon menggelar talkshow bertema “Meningkatkan Kecerdasan dan Kreatifitas Mahasiswa melalui Pers dan Jurnalistik”, Selasa (6/04/2021).
Ketua Pelaksana, Khoirun Nisa Amarsya mengatakan, acara yang berlangsung via google meet ini sebagai wujud implementasi dari program kerja HIMMAPIS periode 2021/2022.
“Berhubungan saya anggota dari infokom, maka saya tergugah mengadakan kegiatan ini. Karena kegiatan ini merupakan salah satu momentum bagi mahasiswa untuk bisa memahami teknik dasar jurnalistik dan bisa mengembangkan kreatifitasnya dalam tulis menulis,” katanya.
Setelah acara ini, jelas Nisa, akan dilakukan tindaklanjut guna mengasah kemampuan para peserta.
Menurut Ketua HIMMAPIS IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Abdul Khanan, kegiatan ini dapat menarik perhatian mahasiswa mengenai dunia Pers dan Jurnalistik.
“Jurnalistik memang sangat penting khususnya bagi mahasiswa, karena mahasiswa memiliki dua peran yaitu sebagai mahasiswa dan sebagai penulis,” ujarnya.
Artinya, lanjut Abdul, jurnalistik sendiri bukan hanya sekadar penyampaian berita, tapi juga harus dikuasai oleh mahasiswa. Pasalnya, teknik jurnalistik juga dapat digunakan dalam karya ilmiah.
Diungkapkan, kegiatan ini merupakan suatu tuntutan dan menjadi kebutuhan bagi seluruh mahasiswa, khususnya mahasiswa MPI.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Jurusan HIMMAPIS IAIN Syekh Nurjati Cirebon, Taqiyuddin memaparkan, pemateri yang menjadi narasumber dalam kegiatan ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa MPI.
“Bagus sekali materinya, pematerinya juga saya kira sudah berpengalaman. Begitu yang pernah saya lakukan saat jadi tutor atau praktik jadi wartawan,” ungkapnya.
Sementara itu, narasumber dalam kegiatan tersebut, Fasfah Sofhal Jami menympaikan, teknik dasar jurnalistik terdapat harus mengandung unsur 5W dan 1H.
“Saya kira kita semua sudah familiar sama istilah 5W 1H, karena pelajaran ini sebenarnya sudah diajarkan dalam bangku sekolah. Namun kali ini kita akan mengaitkannya dalam jurnalistik dasar,”. kata Fasfah.
Menjadi pewarta, lanjut dia, harus jujur dan apa adanya dengan menyajikan sebuah informasi yang sesuai dengan fakta, tidak perlu ditambah-tambahkan.
“Ada banyak manfaat dalam mengkaji jurnalistik, selain kita belajar bagaimana meliput dan mempublikasikan sebuah berita, teknik jurnalistik juga dapat digunakan dalam penulisan karya ilmiah,” tandasnya.