KKN 104 Astapada Dorong Ketahanan Pangan Lewat Edukasi Urban Farming untuk Ibu PKK

UIN Siber Cirebon (Astapada) — Mahasiswa Kelompok KKN 104 Universitas Islam Negeri Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar kegiatan edukasi urban farming untuk meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga melalui metode tanam polybag. Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 13.00 WIB di samping GOR Desa Astapada, Kecamatan Tengah Tani.(05/08).

Acara yang berfokus pada pemberdayaan Ibu PKK ini menghadirkan  Ayu, selaku PPL Desa Astapada BPP Tengah Tani, sebagai fasilitator utama, dan dihadiri oleh Kepala Desa Astapada,  Komala, serta Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Bambang Ekanara, M.Pd.

Urban Farming: Solusi Ramah Lingkungan di Lahan Terbatas

Kegiatan ini mengajarkan teknik bercocok tanam menggunakan polybag, yang dinilai efektif untuk lahan sempit serta ramah lingkungan. Melalui pelatihan ini, Ibu PKK diajak untuk memanfaatkan halaman rumah sebagai sumber pangan mandiri, menciptakan lingkungan yang lebih hijau, sehat, dan berdaya.

“Kegiatan edukasi urban farming ini merupakan bagian dari implementasi nyata pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Saya berharap, melalui pendampingan ini, para mahasiswa KKN dapat menjadi agen perubahan yang mendorong masyarakat khususnya Ibu PKK untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” ujar Bambang Ekanara, M.Pd, DPL KKN 104.

Kolaborasi untuk Kemandirian Desa

Pelatihan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi, tetapi juga sarana kolaborasi antara mahasiswa, pemerintah desa, dan masyarakat.  Komala, Kepala Desa Astapada, menegaskan komitmennya untuk mendukung keberlanjutan program ini:

“Kegiatan sosial ini akan terus kami lakukan sebagai wujud kolaborasi antara Pemerintah Desa dan mahasiswa sebagai implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi. Sudah saatnya mahasiswa turun membangun desa, karena kemajuan bangsa berakar dari desa. Jika desa maju, Indonesia akan sejahtera,” tegasnya.

Urban Farming sebagai Gaya Hidup

Selain pelatihan, peserta juga mendapatkan pemahaman mengenai manfaat urban farming bagi keberlanjutan lingkungan dan penghematan pengeluaran rumah tangga. Menurut  Ayu, metode polybag dapat dengan mudah diterapkan di rumah masing-masing:

“Kami berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat nyata bagi Ibu PKK dalam memanfaatkan lahan sempit, terutama dengan metode sederhana seperti polybag. Urban farming bukan hanya soal bercocok tanam, tetapi juga langkah kecil untuk mendukung ketahanan pangan keluarga dan menjaga lingkungan tetap hijau,” ungkapnya.

Sebagai penutup, mahasiswa KKN bersama warga juga melakukan aksi penghijauan dengan menanam pohon di sekitar lokasi sebagai simbol keberlanjutan dan komitmen menjaga alam.

Melalui kegiatan ini, KKN 104 Astapada berharap gerakan urban farming berbasis keluarga dapat menjadi budaya baru di tengah masyarakat, sekaligus mendukung program pemerintah dalam mewujudkan desa yang mandiri pangan dan ramah lingkungan.