
UIN Siber Cirebon (Waleddesa) – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 133 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon melaksanakan penyerahan resmi logo dan banner baru untuk produk Kerupuk Melarat milik pelaku UMKM di Dusun Pahing, RT 2 RW 1, Desa Waleddesa. Acara yang berlangsung pada pukul 14.00 hingga 15.00 WIB ini menjadi langkah strategis dalam upaya penguatan branding dan peningkatan kualitas produk lokal.
Penyerahan ini merupakan bentuk nyata kontribusi mahasiswa KKN dalam mendukung pengembangan ekonomi masyarakat desa, khususnya pelaku UMKM, agar mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif. Melalui inovasi visual seperti logo dan banner, diharapkan produk Kerupuk Melarat asal Waleddesa dapat tampil lebih profesional, konsisten, dan menarik di mata konsumen.
“Kami sangat bersyukur mendapat dukungan branding dari anak-anak KKN. Logo dan banner ini membuat produk kami terlihat lebih profesional dan membangkitkan semangat untuk terus berinovasi,” ungkap salah satu pelaku UMKM yang hadir dalam acara tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Dr. Iis Arifudin, M.Ag., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Kuwu Desa Waleddesa Dedi Suandi, dan tokoh masyarakat setempat. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan langsung dari pemerintah desa dan lembaga pendidikan dalam mendorong kemajuan UMKM lokal.
Ketua KKN 133, Muhammad Hari Prasetyo, menjelaskan bahwa inisiatif ini lahir dari hasil observasi langsung terhadap kebutuhan pelaku usaha di Waleddesa. “Branding adalah kunci penting dalam era digital dan persaingan pasar saat ini. Kami ingin UMKM di desa ini punya identitas visual yang kuat agar bisa naik kelas,” ujarnya.
Kegiatan ini tidak hanya berdampak pada peningkatan citra produk, namun juga menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM lainnya untuk mulai memperhatikan aspek pemasaran dan tampilan produk. Terlebih, branding yang kuat kini menjadi kebutuhan mendasar dalam memperluas pasar hingga ke tingkat nasional dan bahkan internasional.
Acara ini menjadi salah satu bentuk sinergi positif antara dunia akademik dan masyarakat dalam membangun kemandirian ekonomi berbasis potensi lokal. Harapannya, kegiatan serupa dapat terus digalakkan di desa-desa lain sebagai bagian dari upaya memperkuat ekonomi kerakyatan.