
UIN Siber Cirebon (Bakung Lor) — Inovasi dalam dunia pendidikan kembali hadir dari pelosok desa. Kelompok KKN 97 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon sukses meluncurkan media pembelajaran digital interaktif bertema “Moderation Game for Elementary School” di SDN 3 Bakung Lor, Kecamatan Jamblang, Kabupaten Cirebon, Sabtu pagi (9/8). Acara ini sekaligus menjadi tonggak baru dalam penguatan pendidikan karakter berbasis moderasi beragama di tingkat sekolah dasar.(09/08).
Dengan mengemas materi dalam bentuk game edukatif berbasis PowerPoint, program ini menjadi solusi kreatif untuk menyampaikan nilai-nilai toleransi, saling menghargai, dan kerukunan antarumat beragama secara menyenangkan dan mudah dipahami siswa.
Belajar Toleransi Lewat Permainan
Siswa kelas 6 SDN 3 Bakung Lor terlihat antusias mengikuti permainan digital yang dipandu langsung oleh mahasiswa KKN. Tak hanya bermain, mereka juga diajak berdiskusi dan memahami pesan-pesan penting tentang keberagaman, perbedaan, serta sikap saling menghormati yang harus dijunjung tinggi sejak dini.
“Kami ingin anak-anak belajar tentang toleransi bukan dengan cara yang kaku, tapi lewat cara yang menyenangkan. Media digital ini adalah jembatan untuk memperkenalkan moderasi beragama di usia dini,” ujar salah satu fasilitator dari KKN 97.
Dukungan dari Sekolah dan Pemerintah Desa
Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari Kepala SDN 3 Bakung Lor, Marsani, yang mengapresiasi kreativitas mahasiswa dalam menghadirkan metode pembelajaran baru di lingkungan sekolah.
“Kami bersyukur ada mahasiswa yang membawa inovasi seperti ini. Anak-anak tidak hanya belajar, tapi juga mendapatkan pengalaman baru menggunakan teknologi yang masih jarang kami terapkan di sini,” tutur Marsani.
Hal senada juga disampaikan oleh Kuwu Desa Bakung Lor, H. Watma, S.T., yang menilai program ini sejalan dengan upaya membangun generasi muda yang berwawasan luas dan berkarakter inklusif.
Mewujudkan Desa Melek Teknologi
Selain menanamkan nilai-nilai moderasi, program ini juga membuka peluang bagi siswa dan guru di desa yang belum sepenuhnya melek teknologi untuk mulai beradaptasi dengan pembelajaran digital. Dengan alat sederhana namun efektif seperti PowerPoint interaktif, media ini membuktikan bahwa transformasi digital di dunia pendidikan tidak harus mahal dan rumit.
“Jadikanlah media pembelajaran ini sebagai sesuatu yang membanggakan untuk masa depan,” pesan Dosen Pembimbing Lapangan, Ihsan Sa’dudin, M.Hum., saat menutup acara.
Harapan dan Dampak Berkelanjutan
Dengan peluncuran media digital ini, Kelompok KKN 97 berharap sekolah dapat terus menggunakan dan mengembangkan materi pembelajaran sejenis, serta menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan hal serupa.
Program Moderation Game for Elementary School ini menjadi contoh nyata bahwa pendidikan nilai-nilai toleransi dan keberagaman bisa dimulai dari ruang kelas kecil di desa, dengan pendekatan kreatif, kolaboratif, dan menyenangkan.