
UIN Siber Cirebon (Losari Kidul) — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 3 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menghadirkan inovasi hijau melalui Workshop Urban Farming Vertikal yang digelar di Balai Desa Losari Kidul pada Minggu (03/08/2025) pukul 10.00–12.00 WIB. Program ini mengusung konsep Sayuran Vertical Garden sebagai solusi pemanfaatan lahan sempit di kawasan padat penduduk.
Solusi Kreatif untuk Lahan Terbatas
Program Urban Farming ini hadir sebagai jawaban atas tantangan keterbatasan ruang tanam di wilayah pemukiman padat. Dengan teknik Vertical Garden, warga dapat menanam berbagai jenis sayuran dalam susunan vertikal sehingga lebih hemat tempat namun tetap produktif.
Ketua Kelompok KKN 3 menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah mendorong kesadaran warga akan pentingnya penghijauan lingkungan sekaligus kemandirian pangan rumah tangga. “Hijaukan ruang sempit, panen tanpa batas,” menjadi tagline yang digaungkan untuk memotivasi warga agar memanfaatkan setiap sudut ruang menjadi lebih produktif.
Partisipasi Warga dan Pendekatan Edukatif
Workshop ini diikuti oleh warga Desa Losari Kidul yang sebelumnya diundang melalui metode door to door. Kegiatan menghadirkan mahasiswa KKN Kelompok 3 sebagai narasumber, yang memberikan materi sekaligus praktik membuat instalasi Vertical Garden menggunakan bahan ramah lingkungan.
Dr. Novianti Muspiroh, M.P., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), mengapresiasi kreativitas mahasiswa yang mampu menghadirkan program yang relevan dengan kebutuhan masyarakat. “Urban farming bukan hanya tren, tetapi solusi untuk keberlanjutan pangan dan lingkungan,” ujarnya.
Harapan dan Dampak ke Depan
Dengan adanya program ini, KKN Kelompok 3 berharap warga dapat mengadopsi pola urban farming secara mandiri, sehingga tidak hanya membantu pemenuhan kebutuhan sayuran sehari-hari, tetapi juga memperindah lingkungan sekitar. Selain itu, program ini diharapkan dapat mendukung upaya desa dalam menciptakan kawasan hijau sekaligus mengurangi dampak pemanasan global.
Melalui Vertical Garden, ruang sempit bukan lagi hambatan untuk bercocok tanam. Justru menjadi peluang untuk menciptakan lingkungan yang hijau, sehat, dan produktif.