KKN Kelompok 81 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon Gelar Workshop Pelestarian Lingkungan & Pengelolaan Sampah, Gandeng PMI dan Puskesmas

UIN Siber Cirebon (Pasuruan) – Semangat menjaga lingkungan dan kesehatan masyarakat berpadu dalam satu momen istimewa saat Mahasiswa KKN Kelompok 81 UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon menggelar Workshop Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah, Jumat (08/08/2025) di Bale Desa Pasuruan. Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan edukasi, tapi juga aksi nyata melalui kolaborasi apik dengan Palang Merah Indonesia (PMI) dan Puskesmas setempat.

Sekitar 40 peserta, terdiri dari warga, tokoh masyarakat, dan perangkat desa, hadir dengan antusias mengikuti jalannya kegiatan sejak pagi hari. Workshop ini menghadirkan dua narasumber berpengalaman yang membawakan materi dari perspektif religius dan praktis, menjadikannya lebih membumi bagi masyarakat desa.

Lingkungan sebagai Amanah: Perspektif Islam dan Aksi Nyata

Sesi pertama dibawakan oleh Ahmad Khomaini Syafeie, S.Pd., M.Ag., Dosen Pembimbing Lapangan KKN, yang menyampaikan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sebagai bentuk tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi. Dalam pemaparannya, beliau mengaitkan pelestarian alam dengan nilai-nilai keislaman, menyampaikan bahwa merusak lingkungan adalah bentuk pengkhianatan terhadap amanah Tuhan.

“Merawat bumi adalah ibadah. Setiap tindakan kita yang menjaga lingkungan akan kembali sebagai manfaat, tidak hanya bagi alam, tapi juga bagi kita semua,” jelasnya di hadapan peserta.

Mengolah Sampah, Membangun Nilai Tambah

Materi kedua disampaikan oleh Muchamad Iqbal, S.P., M.P., Koordinator BPP (Balai Penyuluhan Pertanian) Pabedilan. Ia membahas pengelolaan sampah rumah tangga dan pertanian, dengan menekankan bahwa limbah organik bisa dimanfaatkan sebagai pupuk kompos, sedangkan limbah anorganik bisa diubah menjadi barang kreatif bernilai ekonomi.

“Sampah bukan musuh, melainkan potensi. Kita hanya perlu belajar bagaimana mengolahnya dengan benar,” ujarnya.

Edukasi, Kesehatan, dan Aksi Sosial dalam Satu Momen

Workshop ini menjadi semakin berwarna dengan hadirnya layanan donor darah dan cek kesehatan gratis yang disediakan oleh PMI dan Puskesmas Pasuruan. Warga yang hadir memanfaatkan kesempatan ini untuk memeriksakan tekanan darah, kadar gula, hingga berdonor darah sebagai bentuk kepedulian sosial.

Praktik Ecoenzym: Dari Sampah Jadi Manfaat

Salah satu sesi paling dinanti adalah praktik langsung membuat ecoenzym—larutan multifungsi yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik. Menggunakan bahan sederhana seperti kulit buah, gula merah, dan air, peserta dipandu membuat larutan yang bisa digunakan sebagai pembersih alami, pupuk cair, hingga penghilang bau.

“Dengan ecoenzym, kita bisa mulai dari dapur sendiri untuk menyelamatkan lingkungan,” terang Ketua KKN Kelompok 81, Mochamad Dalfa.

Setiap peserta dibekali sampel 15 ml ecoenzym untuk dibawa pulang, sekaligus modul singkat penggunaan dan cara perbanyakannya.

Dampak Nyata, Harapan Berkelanjutan

Workshop ini berhasil menggabungkan edukasi, aksi lingkungan, dan pelayanan kesehatan dalam satu kegiatan terpadu. Masyarakat tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga dibekali keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan di rumah.

Dengan antusiasme tinggi dan suasana interaktif, kegiatan ini menjadi langkah awal penting dalam menumbuhkan kesadaran kolektif warga Pasuruan terhadap isu sampah, kelestarian lingkungan, dan pentingnya gaya hidup sehat dan bertanggung jawab terhadap alam.

“Kami berharap kegiatan ini tidak berhenti di sini. Tapi bisa jadi pemantik lahirnya komunitas kecil di desa yang konsisten peduli lingkungan,” pungkas Dalfa.