
UIN Siber Cirebon (Mayung) — Suasana penuh semangat dan antusiasme mewarnai pembukaan resmi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 45 dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang digelar pada Senin, 14 Juli 2025, di Balai Desa Mayung, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. Dengan mengusung tema “Pelestarian Lingkungan dan Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas”, para mahasiswa siap menjalankan pengabdian selama 40 hari ke depan, membawa semangat perubahan menuju desa yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Acara pembukaan ini dihadiri oleh Kepala Desa Mayung, tokoh masyarakat, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Istiqomah, M.A., serta seluruh anggota KKN Kelompok 45. Dalam sambutannya, Kepala Desa Mayung, Sued, menyampaikan apresiasi atas kehadiran para mahasiswa yang ingin mengabdi dan berkontribusi dalam memajukan desa, khususnya dalam isu pelestarian lingkungan.
“Saya menerima dengan hangat mahasiswa KKN yang akan tinggal dan berkegiatan di desa ini. Semoga kehadiran mereka bisa membawa semangat baru untuk masyarakat kami dalam menjaga lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah,” ujar Sued.
Sementara itu, DPL Kelompok 45, Istiqomah, M.A., menekankan bahwa KKN bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga ruang aktualisasi diri dan pengalaman hidup mahasiswa yang tidak ternilai.
“Saya berharap mahasiswa mampu menyatu dengan masyarakat, belajar dari mereka, serta memberikan kontribusi nyata yang berdampak jangka panjang. Tema yang diangkat sangat relevan dengan kebutuhan desa,” ungkap Istiqomah.
Ketua Kelompok KKN, Sulhan Ari Rohadin, mengungkapkan bahwa kegiatan akan dimulai dengan assessment lapangan untuk memahami pola hidup masyarakat dalam hal kebersihan lingkungan.
“Langkah awal kami adalah observasi kebiasaan warga, berdialog santai, ikut pos ronda, dan turut membantu kebersihan di sekitar lingkungan. Dari situ, kami akan mulai menyusun program-program edukatif seperti sosialisasi pengelolaan sampah, daur ulang, hingga kerja bakti bersama,” jelas Sulhan.
Mahasiswa KKN Kelompok 45 akan melaksanakan serangkaian program berbasis komunitas, termasuk pembuatan kerajinan dari limbah, penyuluhan kepada warga, lomba kebersihan antar RT, serta pengadaan fasilitas pemilahan sampah sederhana di beberapa titik strategis desa. Semua kegiatan dirancang agar masyarakat dapat melanjutkan inisiatif tersebut secara mandiri bahkan setelah masa KKN selesai.
Dengan semangat kolaborasi, kegiatan KKN di Desa Mayung diharapkan menjadi titik awal terciptanya ekosistem lingkungan yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang program kerja, tetapi tentang membangun kesadaran dan kebiasaan hidup hijau di tengah masyarakat.
KKN bukan hanya soal hadir dan mengabdi, tapi tentang meninggalkan jejak perubahan positif yang dapat dirasakan jauh setelah mereka kembali ke kampus.