UIN Siber Cirebon – Dosen Program Studi (Prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam (FDKI) Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, Turasih, telah terlibat sebagai anggota tim Monitoring, Evaluation, and Learning (MEL) dalam program penanganan deportan dan returni terpapar paham radikal terorisme yang didanai oleh USAID (United States Agency for International Development) melalui Program Harmoni 3. Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam mencegah penyebaran radikalisme dan terorisme di Indonesia, dengan fokus utama pada penanganan deportan dan returni terpapar paham radikal terorisme, khususnya di kalangan perempuan dan anak-anak.
Sebagai bagian dari tim MEL, Turasih bekerja sama dengan International NGO Forum for Indonesian Development (INFID) untuk mengevaluasi efektivitas program di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur, yang dikenal memiliki signifikansi data terkait radikalisme dan terorisme. Program Harmoni 3 mengadopsi pendekatan multistakeholder untuk mencegah penyebaran paham radikal serta mendukung rehabilitasi dan reintegrasi sosial bagi deportan dan returni. Program ini dirancang untuk memperkuat kohesi sosial dan menciptakan lingkungan yang mendukung bagi perempuan dan anak-anak yang kembali dari situasi radikalisasi.
Tim MEL memainkan peran penting dalam menilai efektivitas intervensi, memberikan umpan balik konstruktif, serta memastikan bahwa tujuan program tercapai dengan optimal. “Kami bersyukur dapat menjadi bagian dari upaya kolaboratif untuk pemulihan dan reintegrasi sosial mereka yang telah terpapar paham radikal. Melalui kerjasama dengan USAID, INFID, serta berbagai Kementerian/Lembaga seperti BNPT, Kemenkumham, Kemenlu, Kemensos, Kemenkopolhukam, Densus 88, Kemendagri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), Organisasi Keagamaan, dan masyarakat luas, optimisme menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran menjadi lebih nyata. Hal ini juga sesuai dengan salah satu tujuan prioritas moderasi beragama,” ungkap Turasih.
Keterlibatan dosen UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mengevaluasi Program Harmoni 3 menunjukkan dedikasi institusi dalam mendukung program-program yang bertujuan menjaga stabilitas dan keamanan nasional, serta mempromosikan nilai-nilai perdamaian, moderasi beragama, dan toleransi di tengah masyarakat. Partisipasi ini juga menjadi bukti kompetensi dan keahlian dosen Prodi PMI dalam isu-isu sosial keagamaan yang krusial.
Dekan FDKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, Dr. Siti Fatimah, M.Hum., menyatakan rasa bangga dan bersyukur atas keterlibatan Turasih dalam program ini. “Kami sangat bangga dan bersyukur karena Turasih, dosen Prodi PMI, dapat menjadi bagian dari upaya kolaboratif ini untuk pemulihan dan reintegrasi sosial mereka yang terpapar paham radikal. Kerjasama dengan USAID, INFID, serta berbagai Kementerian/Lembaga, OPD, OMS, Organisasi Keagamaan, dan masyarakat luas membuat optimisme menciptakan masyarakat yang harmonis dan toleran semakin nyata,” ungkap Dekan FDKI UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon.
Kolaborasi ini memperkuat posisi UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon dalam mendukung program-program internasional yang bertujuan menjaga keamanan dan stabilitas nasional serta mempromosikan nilai-nilai toleransi dan moderasi beragama di Indonesia.