UIN Siber Cirebon – Sebuah langkah strategis dalam pengembangan industri pariwisata Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, diwujudkan melalui kolaborasi antara Universitas Islam Negeri (UIN) Siber Syekh Nurjati Cirebon, yang juga dikenal dengan Cyber Islamic University (CIU), dan Sekolah Tinggi Teknologi Cirebon (STTC). Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini tidak hanya melibatkan inovasi pembangunan infrastruktur, tetapi juga pemberdayaan sumber daya manusia dan kelembagaan desa sebagai aktor utama pembangunan. Sabtu, (23/11/2024).
Pendekatan Kolaboratif untuk Percepatan Pembangunan
Dipimpin oleh Dr. Sitti Faoziyah, M.Ag., dengan dukungan tim mahasiswa Pascasarjana Prodi Pengembangan Masyarakat Islam UIN SSC, kegiatan PkM ini bertujuan menjawab kebutuhan Desa Sampiran sebagai kawasan industri pariwisata. Kolaborasi ini menggandeng ahli Teknik Sipil dan Arsitektur dari STTC, seperti Eka Widiyananto, ST., MT., dan Ronny Dwiyono, A.Md., yang berperan dalam merancang tata ruang dan infrastruktur desa.
“Kebutuhan masyarakat desa tidak hanya berpusat pada aspek sosial-keagamaan, tetapi juga memerlukan perencanaan fisik yang matang untuk pembangunan infrastruktur pariwisata,” jelas Dr. Sitti Faoziyah.
Tahapan awal kolaborasi ini mencakup survei, need assessment, dan diskusi mendalam bersama masyarakat. Dalam prosesnya, tim STTC menyusun site plan sebagai dasar perencanaan tata ruang desa.
Presentasi dan Diskusi Site Plan: Sebuah Terobosan Strategis
Pada Sabtu, 23 November 2024, bertempat di Ruang Program Studi Pascasarjana UIN SSC, hasil site plan dipresentasikan dan didiskusikan oleh tim STTC. Site plan ini mencakup desain dua dimensi yang menggambarkan peta tata ruang terpadu untuk pariwisata desa, termasuk pasar tradisional, taman bunga matahari, playground, kios UMKM, kawasan pertanian produktif, dan fasilitas pendukung lainnya.
Presentasi tersebut dihadiri oleh Ketua PKM, Dr. Budi Manfaat, M.Si., serta anggota tim lainnya. “Kolaborasi ini menunjukkan pentingnya pendekatan multipihak dalam mempercepat pembangunan. Site plan ini adalah langkah awal menuju implementasi nyata di tingkat desa,” ujar Dr. Budi.
Manfaat Kolaborasi untuk Desa dan Stakeholder
Kolaborasi PKM ini memberikan dua manfaat utama: pembangunan infrastruktur dan penguatan sumber daya manusia. Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh masyarakat Desa Sampiran tetapi juga memberi keuntungan strategis bagi berbagai pihak.
Bagi pemerintah Desa Sampiran, site plan ini menjadi pedoman untuk merumuskan kebijakan pembangunan yang konkret. Sementara itu, bagi UIN SSC dan STTC, kolaborasi ini meningkatkan jejaring kerja sama, promosi keilmuan, dan kepercayaan publik terhadap peran perguruan tinggi dalam pembangunan masyarakat.
Rencana Lanjutan
Diskusi lanjutan akan segera diagendakan bersama perangkat desa, BUMDes, BPD, dan tokoh masyarakat untuk menyempurnakan site plan dan memulai tahap implementasi. Dengan sinergi ini, Desa Sampiran diharapkan menjadi pusat pariwisata unggulan yang tidak hanya mempercepat pembangunan ekonomi lokal tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya.
Kolaborasi antara UIN SSC dan STTC menjadi bukti nyata bagaimana inovasi dan pemberdayaan dapat berjalan berdampingan dalam membangun desa berbasis pariwisata yang berkelanjutan.