UIN Siber Cirebon – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Cirebon yang ke-597, sebuah inisiatif besar dalam melestarikan budaya lokal diluncurkan. Pada acara yang penuh makna ini, Kamus Bahasa Cirebon secara resmi diperkenalkan kepada publik. Tato Nuryanto, M.Pd., yang menjabat sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, ditunjuk sebagai Koordinator Penyusun dalam pelaksanaan penyusunan Kamus Bahasa Cirebon tahun 2024. Penunjukan ini dilakukan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon melalui Surat Keputusan Wali Kota Nomor: 434/KEP.05/DISBUDPAR/2024. Minggu, (07/07/2024).
Selain Tato Nuryanto, tim penyusunan kamus ini terdiri dari para ahli dan profesional yang kompeten di bidangnya, antara lain Rianto, M.Pd., Dr. Emah Khuzaemah, M.Pd., Erfan Gazali, M.Si., H. Rizal Mahdi, M.A., Muhammad Muhtar Zaidin, Doddie Yulianto, S.Ud., Waklan, S.Pd.SD., Akbarudin Sucipto, S.Sos., dan Nurhannah Widianti, M.Pd.
Penyusunan Kamus Bahasa Cirebon ini merupakan implementasi dari amanah Undang-Undang Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang menjadi salah satu upaya Pemerintah Daerah Kota Cirebon dalam melestarikan budaya lokal, khususnya aspek bahasa. Kamus ini juga mendukung Peraturan Wali Kota Cirebon Nomor 77 tahun 2022 tentang “Kemis Nyerbon”, yang menekankan pentingnya pelestarian budaya dan bahasa daerah.
Launching Kamus Bahasa Cirebon di Hari Jadi Kota Cirebon ke-597
Kamus Bahasa Cirebon tahun 2024 ini memiliki keistimewaan tersendiri karena disusun dalam tiga bahasa: Bahasa Cirebon, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Arab. Kolaborasi ini melibatkan Pemerintah Daerah Kota Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon, dan Lembaga Bahasa Cirebon.
Dalam sambutannya, Tato Nuryanto menyampaikan bahwa penyusunan kamus ini bertujuan untuk melestarikan Bahasa Cirebon sebagai bahasa daerah yang kaya akan nilai budaya. “Kami sebagai Tim Penyusun Kamus Bahasa Cirebon menyambut baik gagasan dari Pemerintah Daerah Kota Cirebon ini. Latar belakang profesi dan bidang kami cukup beragam, namun kami memiliki visi yang sama dalam upaya melestarikan bahasa daerah ini,” ujar Tato.
Harapan besar juga disematkan pada Kamus Bahasa Cirebon ini, agar dapat memberi manfaat bagi semua kalangan, baik akademisi, peneliti, maupun masyarakat umum yang peduli terhadap pelestarian bahasa dan budaya Cirebon. Kamus ini tidak hanya menjadi referensi linguistik, tetapi juga simbol dari upaya bersama dalam menjaga warisan budaya yang tak ternilai harganya.
Peresmian Kamus Bahasa Cirebon ini menandai langkah maju dalam pelestarian budaya dan bahasa lokal, seiring dengan semangat Hari Jadi Kota Cirebon yang ke-597. Dengan adanya kamus ini, diharapkan Bahasa Cirebon dapat terus hidup dan dikenal oleh generasi mendatang, sekaligus memperkaya khazanah budaya Indonesia.
“Menyambut Hari Jadi ke-597 Kota Cirebon: Peluncuran Kamus Bahasa Cirebon Indonesia Arab untuk Pelestarian Budaya Lokal”